Sejumlah warga telah meninggalkan rumahnya, setelah gempa tersebut terjadi sejak dini hari, karena sebagian besar rusak berat, kata salah satu warga Rainis, kabupaten Talaud, Ronal Monto, kepada ANTARA via seluler, Kamis.
Warga masih bertahan dilokasi lebih aman seperti perbukitan karena telah terjadi puluhan kali gempa bumi susulan.
Sebagian besar warga belum ada yang kembali ke rumah mereka karena juga takut ancaman gelombang tsunami, katanya.
Sementara itu, sejumlah sekolah telah diliburkan atau tidak ada kegiatan dan aktifitas apapun di Kecamatan Rainis.
Salah satu guru SMP Negeri I Desa Atap, Kabupaten Talaud, Oscar Lumepa, mengatakan, masyarakat sudah memilih mengungsi bersama anak-anaknya.
Tidak ada perintah dari pemerintah daerah untuk diliburkan, hanya kami sengaja mengambil kebijakan sendiri untuk tidak ada aktifitas sekolah pasca gempa bumi itu, katanya.
Sebelumnya, gempa bumi kekuatan 7,4 SR terjadi di perairan Sulut, dengan pusat gempa berada pada 112 kilometer (km) arah tenggara Melonguane, Kabupaten Talaud.
Staf Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manado, Mudjianto, mengatakan, awalnya gempa bumi berpotensi gelombang tsunami namun peringatan itu sudah dicabut, karena tidak ada gelombang.
Lokasi gempa bumi berada pada 3.85 Lintang Utara dan 126,67 Bujur Timur.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009