News York (ANTARA Neews) - Harga minyak AS jatuh 4,3 persen, Rabu, menyusul pernyataan Badan Energi Internasional (IEA) yang mengemukakan bahwa permintaan energi global akan mengalami penurunan terbesarnya sejak 1982 akibat krisis ekonomi. Sebuah laporan pemerintah AS yang memperlihatkan kenaikan stok minyak mentah nasional yang lebih besar ketimbang yang diperkirakan memicu penjualan, kata para pedagang dan analis.Ini merupakan kenaikan mingguan ketujuh secara berturut-turut.Minyak mentah AS turun 1,61 dolar menjadi 35,94 dolar per barel, sedangkan minyak Brent di pasar London turun 33 sen menjadi 44,28 dolar.Minyak mentah AS menjadi lebih murah ketimbang Brent akibat banjirnya pasokan, terutama di pusat penyimpanan Oklahoma.Penurunan harga minyak mentah AS berlangsung setelah IEA yang berpusat di Paris menyatakan dalam laporan mingguannya bahwa permintaan minyak global akan merosot sebanyak 980.000 barel per hari (bpd) pada 2009. Penurunan ini lebih besar daripada perkiraan IEA sebelumnya, yakni sebesar 500,000 bpd.Harga minyak telah terpangkas sekitar 110 dolar per barel sejak mencapai puncaknya pada Juli 2008, akibat perlambatan ekonomi global dan dampaknya pada konsumen dan konsumsi minyak untuk keperluan bisnis.Keadaan yang demikian membuat cemas negara-negara anggota OPEC, sehingga mereka sepakat melakukan penurunan produksi terbesarnya untuk menghadapi melemahnya harga minyak.Menurunnya harga minyak didorong oleh laporan terpisah dari Badan Informasi Energi (EIA) AS yang memperlihatkan stok minyak mentah melonjak sebsar 4,7 juta barel pada pekan lalu, padahal para analis hanya memprediksi kenaikan sebesar 3,1 juta barel."Kasus turunnya harga minyak jelas akibat naiknya stok di luar perkiraan di sini, kata Tom Knight, pedagang minyak pada Truman Arnold di Texarkana, Texas, seperti dilaporkan Reuters. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009