"Tadi dia sempat adu mulut dengan saudara karena dituduh mencuri beras," kata Suyono (45), suami Parmini.
Menurut dia, keadaan ekonomi keluarganya memang sedang bermasalah, tapi tuduhan yang dilontarkan itu sangat menyakitkan hati istrinya. Hal itulah yang memicu nenek dua cucu melakukan perbuatan nekat itu.
Ia memanjat menara setinggi 40 meter dengan maksud hendak menjatuhkan diri. Beruntung, suami serta keluarga berhasil membujuknya.
Suyono meminta agar istrinya itu ingat kedua cucunya yang masih kecil. Saat itu petugas langsung naik menara untuk membujuk Parmini agar sudi turun.
Insiden itu menyita perhatian sejumlah pengendara yang melintas Bundaran SLG. Bahkan arus lalu lintas di lokasi tersebut juga sempat macet karena kerumunan warga melihat aksi Parmini.
Ajakan untuk turun petugas dan keluarga akhirnya membuat nenek itu luluh. Ia bersedia untuk turun dan nyawanya dapat diselamatkan dengan menggunakan seutas tali yang dililitkan ke perut.
Usai turun dari tiang tower itu, petugas langsung mengevakuasi dan melarikan ke Puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan karena saat diturunkan korban langsung pingsan.
Kepala Satuan Reserse iminal Kepolisian Resor (Polres) Kediri, AKP Didit Prihantoro, mengatakan, pihaknya masih memeriksa kasus tersebut, termasuk motif rencana bunuh diri.
"Yang pertama kesehatan dan jiwa korban kami periksa dulu baru menyelidiki motif sebenarnya, termasuk kemungkinan orang yang menyebabkan dia nekat hendak bunuh diri," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009