Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Pengurus DPP Partai Golkar Muhamad Muas menyatakan, kader partainya siap berjuang maksimal memenangkan Pemilu 2009, sekaligus membuktikan bahwa Golkar masih yang terbaik.

"Namun demikian, untuk mencapai sebuah kemenangan tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Partai Golkar akan menyosialisasikan konsep pembangunan yang mampu menarik simpati rakyat," katanya di Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu.

Menurutnya, masalah lain yang lebih penting lagi untuk mencapai kemenangan adalah harus mampu melewati rintangan-rintangan yang akan menganjal perjuangan.

Pada Pemilu legislatif yang akan berlangsung 9 April 2009, Partai Golkar di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dipridiksi akan menghadapi rintangan yang cukup besar, lantaran orang nomor satu (Gubernur) bukan orang dari partai berlambang pohon beringin.

"Jika Gubernur atau kepala daerah bukan orang berasal dari Partai Golkar setidaknya akan berpengaruh secara psikologis terhadap masyarakatnya." jelasnya

Permasalahan penting lainnya yang terjadi di tubuh Partai Golkar adalah adanya beberapa kader partai yang hengkang ke partai lain, kendati kader yang hengkang tersebut tidak semuanya kader potensial bagi partai Golkar.

Sorotan destruktif DPP kepada DPD I Partai Golkar Propinsi Bangka Belitung adalah keluarnya Hudarni Rani selaku ketua DPD Propinsi yang tanpa ada alasan pasti

"Ini membuktikan bahwa di tubuh Partai Golkar Propinsi Bangka belitung masih ada suasana yang tidak begitu konduksif. Permasalah internal dan ekstenal ini hendaknya menjadi pemikiran bagi kader-kader yang ada di daerah ini," ujarnya.

Menirit dia, tidak ada jalan lain untuk memenangkan Pemilu kali ini kecuali harus mempererat konsolidasi internal untuk membangun komunikasi yang intensif.

Dengan dikeluarkannya undang-undang Pemilu dengan sistem suara terbanyak hendaknya jangan malah menimbulkan gesekan yang tidak baik bagi antar Caleg sendiri, justru dengan sistem ini para Caleg hendaknya harus mampu membagun kerjasama yang baik.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009