Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, cenderung mengikuti arus bursa global sehingga Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) melanjutkan penurunan.

IHSG BEI ditutup turun 7,305 poin (0,55 persen) menjadi 1.324,824 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) melemah 2,298 poin (0,88 persen) ke posisi 259,044.

Analis Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero, kepada ANTARA News, mengatakan perdagangan saham di BEI lebih terimbas anjloknya bursa AS Wall Street Selasa Malam.

"Anjloknya bursa AS (Wall Street) yang sedang ,bearish, (tren turun) ditambah kekhawatiran terhadap stimulus ekonomi AS," kata Poltak.

Indeks Dow Jones di bursa AS pada Selasa Malam yang melemah 4,62 persen, langsung diikuti oleh bursa kawasan Asia, diantaranya bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang turun 2,46 persen menjadi 13.539,21, termasuk indeks BEI.

Menurut dia, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner yang mengungkapkan bahwa pemerintahnya akan menyediakan Rp2 triliun dolar AS dari rencana sebelumnya Rp400 miliar dolar untuk mengatasi krisis justru membuat ketakutan para investor.

"Orang jadi takut, mungkin ada sesuatu di balik penetapan dua triliun dolar AS," jelasnya.

Selain itu, tidak adanya kejutan dari rincian dalam pidato Geithner dianggap menyiratkan keyakinan bahwa pemerintah bermaksud memulainya tanpa strategi yang jelas, sehingga  ditangkap pasar dan para investor sebagai kecerobohan. Oleh sebab itu, pasar merespon pidato tersebut sangat negatif.

Sedangkan dari dalam negeri yang minim sentimen positif juga menjadikan para pelaku pasar mengikuti arah pergerakan bursa global.

Pergerakan saham di BEI pada Rabu ini cenderung seimbang, yang naik sebanyak 54, yang turun 52 dan 50 stagnan.

Beberapa saham unggulan yang menekan indeks BEI, diantaranya saham Bank BRI melemah Rp150 ke harga Rp4.075, Bank BCA melorot Rp75 ke Rp2.5,75, Bank Mandiri turun Rp10 ke harga Rp1.740, Indosat tertekan Rp50 ke level Rp5.850, Perusahaan Gas Negara turun Rp25 menjadi Rp2.025 dan Astra Internasional anjlok Rp750 menjadi Rp10.900.

Transaksi yang terjadi sebanyak 56.199 kali dengan 3,283 miliar saham yang berpindah tangan dan nilai mencapai Rp1,561 triliun.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009