Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, mengirimkan surat yang menyampaikan simpati dan rasa prihatin yang mendalam kepada Perdana Menteri Australia Kevin Rudd atas musibah kebakaran besar yang menimpa negara benua tersebut.

Juru bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri, Dino Pati Djalal dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, mengatakan Presiden Yudhoyono dalam suratnya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia merasa prihatin dan sedih atas musibah tersebut.

"Dalam rangka kemitraan Indonesia dengan Australia, sukses Australia juga sukses Indonesia, tetapi juga sebaliknya penderitraan Australia juga penderitaan Indonesia," kata Dino, saat menjelaskan tentang isi surat Kepala Negara kepada Kevin Rudd.

Ia menambahkan dalam surat tersebut juga disampaikan komitmen nyata Indonesia untuk membantu meringankan penderitaan korban kebakaran, di mana Indonesia akan memberikan bantuan dengan mengirimkan sejumlah perwira Polri yang ahli di bidang forensik untuk membantu identifikasi korban kebakaran.

Selain itu, kata Dino, Indonesia juga akan memberikan bantuan senilai satu juta dolar Amerika Serikat bagi perbaikan sekolah-sekolah di lokasi kebakaran yang jumlahnya tidak sedikit.

"Ini tentu sebagian dari dana yang dibutuhkan karena jumlah sekolah yang terbakar sangat banyak, diharapkan bantuan ini dapat menunjukkan solidaritas Indonesia," kata Dino.

Bencana kebakaran terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu tidak hanya menelan korban jiwa dan harta benda, tetapi juga menghancurkan sedikitnya 750 rumah dan sekitar 400 ribu hektar hutan semak belukar.

Hingga Selasa (10/2) tercatat korban meninggal sudah mencapai 173 orang dalam kebakaran yang terjadi di negara bagian Victoria tersebut.

Dino Pati Djalal menambahkan hubungan kerjasama dalam membantu penanganan bencana antara Indonesia dan Australia sudah berlangsung sejak lama sebagai bentuk kemitraan.

"Saat terjadi tsunami dan gempa Nias dan Aceh, Australia banyak membantu antara lain dengan menggelar operasi kemanusiaan oleh militer Australia," katanyanya.

Saat proses rekonstruksi Aceh, menurut Dino, Australia juga membantu dana sebanyak satu miliar Dolar Australia yang disampaikan secara bilateral

"Kita juga mencatat ada enam tentara Australia yang meninggal saat operasi kemanusiaan di Nias. Ini bentuk bantuan dari kemitraan Indonesia dan Australia, kedua belah pihak saling bantu," kata Dino. (*)

Copyright © ANTARA 2009