Ia pun menginstruksikan agar petugas Suku Dinas Dukcapil Kelurahan tersebut melapor ke Suku Dinas Dukcapil Kota dan Dinas Dukcapil Provinsi.
"Agar petugas meminta izin Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) untuk ambil blanko ke dinas (dukcapil daerah) atau ke pusat," ujar Arif lewat pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Dirjen Dukcapil bersedia penuhi permintaan blanko E-KTP jelang Pilkada
Berdasarkan pantauan di Kelurahan Sukabumi Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, ternyata di sana masih mengalami kekosongan blanko sekitar jam 10.00 WIB.
Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Satuan Pelaksana Dukcapil Kelurahan Sukabumi Utara Suprihatin, blanko E-KTP belum tersedia karena masih belum diambil ke Dinas Dukcapil Jakarta Barat.
"Belum diambil. Ini mau kami ambil. Sebentar ya, diambil dulu," ujar dia kepada wartawan ANTARA di lapangan.
Sembari menunggu blanko tersedia, kami pun mencoba menghubungi Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Barat Rosyik Muhammad mengenai kekosongan blanko tersebut.
Rosyik mengatakan bahwa blanko sebetulnya sudah tersedia di kantor Suku Dinas Dukcapil Jakarta Barat, hanya saja petugas Dukcapil Kelurahan belum ada mengambil.
"Sekitar jam 08.00 WIB kami siapkan, kami siapkan 2.500 blanko yang disediakan untuk 56 kelurahan di Jakarta Barat. Mungkin teman-teman di kelurahan berpikir karena mereka masih punya blanko sisa, mungkin mereka menunda," ujar Rosyik ketika dihubungi ANTARA, Jumat.
Baca juga: Ditjen Dukcapil Kemendagri diminta mendata penduduk miskin PBPU-BP
Kami pun menunggu keberadaan blanko E-KTP tersebut di dinas Dukcapil Kelurahan Sukabumi Utara sembari melaksanakan salat Jumat.
Selang waktu 3 jam, kami pun mencoba mengonfirmasi kembali kepada Kepala Satuan Pelaksana Dukcapil Kelurahan Sukabumi Utara Suprihatin, apakah blanko E-KTP sudah tersedia.
"Sudah mas, tadi mas saya cariin. Ini mas E-KTP sudah jadi," kata Suprihatin.
Suprihatin mengaku memang selama ini hanya mengambil blanko E-KTP kosong sesuai pesanan masyarakat. Namun tak jarang kadang permintaan E-KTP dilebihkan supaya tidak kekurangan stok cadangan blanko E-KTP.
"Biasanya kami sediakan cadangan, tapi rupanya cadangan habis," ungkap Suprihatin.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Barat Rosyik Muhammad mengatakan blanko E-KTP tidak mungkin mengalami kekosongan.
"Ini saya baru tanda tangan permohonan 6.000 blanko lagi untuk di Sudin Jakarta Barat," ujar dia.
Ketika ditanya apakah sudah melakukan pengecekan ke lapangan, Rosyik mengatakan sudah ada pengecekan melalui sistem.
"Kami cek di masing-masing kelurahan by sistem. By sistem kelihatan kalau dia (kelurahan) cetak KTP Elektronik atau tidak," kata Rosyik.
Apabila tidak ada pencetakan, Sudin Dukcapil Jakarta Barat mengatakan akan langsung ketahuan bahwa Satuan Pelaksana Dukcapil Kelurahan tidak melakukan pelayanan. Kalau jika terjadi demikian, ia akan melakukan inspeksi mendadak ke lokasi tersebut.
"Kalau kasih blanko 20 keping, selama dua hari kalau enggak ada pencetakan dilihat by sistem, baru kami sidak pelayanan secara langsung," ujar Rosyik.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh bersedia memenuhi permintaan Komisi II DPR RI untuk memenuhi kebutuhan blanko KTP Elekronik (E-KTP) seluruh Indonesia pada bulan Juni 2020.
"Blankonya ya, nanti kami penuhi. Karena nanti daerah mencetaknya bertahap kan? Ya, nanti kami penuhi," kata Zudan saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Rabu.
Sehingga, persoalan blanko E-KTP tidak menjadi persoalan ke depan apalagi mendekati Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020, masyarakat tidak boleh kehilangan hak pilihnya.
Baca juga: Mendagri dijadwalkan resmikan Anjungan Dukcapil Mandiri
Baca juga: Dirjen Dukcapil: Bupati dan Wali Kota segera tambah persediaan printer
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020