Yogyakarta (ANTARA) - Paguyuban Wehrkreis III Yogyakarta menaruh harapan besar agar cita-cita yang sudah mereka rajut selama beberapa tahun terakhir dapat diwujudkan, yaitu diperingatinya peristiwa Serangan Umum (SU) 1 Maret 1949 sebagai hari besar nasional.
“Usulan agar peristiwa Serangan Umum 1 Maret ini dijadikan sebagai hari besar nasional sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Baru pada tahun 2018, ada informasi yang makin jelas dan sampai saat ini masih terus berproses,” kata Ketua Badan Pengurus Cabang Paguyuban Wehrkreis Daerah Perlawanan III Yogyakarta Sudjono di Yogyakarta, Jumat.
Usulan agar peristiwa Serangan Umum 1 Maret tersebut ditetapkan sebagai hari besar nasional kemudian dilakukan melalui Pemerintah Provinsi DIY, dalam hal ini Dinas Kebudayaan DIY yang melakukan upaya intensif sejak 2019.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, surat usulan tersebut sudah mendapat tanggapan dari Kementerian Dalam Negeri yang meminta agar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 disosialisasikan secara luas.
“Kami sangat memahami mengapa dibutuhkan sosialisasi yang luas. Sebagai peristiwa yang akan diperingati secara nasional, seluruh penduduk di Indonesia setidaknya harus mengetahui peristiwa yang terjadi 71 tahun lalu di Yogyakarta itu,” katanya.
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 itu diusulkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Baca juga: Wehrkreis: Peringatan Yogya Kembali momentum ingatkan persatuan
Baca juga: Parade Juang untuk peringati Serangan Oemoem 1 Maret
“Ini sesuai dengan maksud dari serangan yang dilakukan Indonesia pada hari itu, yaitu menunjukkan pada dunia bahwa TNI yang juga berarti Republik Indonesia masih berdaulat karena masih mampu melakukan perlawan terhadap tentara Belanda,” kata Sudjono.
Oleh karena itu, Sudjono menegaskan bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia yang sudah menyatakan kemerdekaan.
Sebagai bagian dari dukungan sosialisasi, Paguyuban Wehrkreis Daerah Perlawanan III Yogyakarta menggelar kembali berbagai acara peringatan Serangan Umum 1 Maret.
“Kegiatannya bermacam-macam. Mulai dari kerja bakti, jambore kesejarahan, tirakatan, upacara, pameran, teatrikal, ziarah ke taman makam pahlawan, sarasehan, lomba melukis, hingga konser,” katanya.
Ia berharap beragam acara tersebut makin mampu memberikan makna nilai-nilai kejuangan terhadap generasi muda.
Salah satu kegiatan yang cukup menarik, lanjut Sudjono adalah teatrikal dari Komunitas Djogjakarta 45 pada hari Minggu, 1 Maret 2020, di sekitar Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Widyastuti mengatakan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan yang digelar untuk memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
“Harapannya, generasi muda memiliki wawasan kebangsaan yang makin luas dan rasa cinta terhadap NKRI pun meningkat,” katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020