Jumlah rumah tangga tidak laik huni tahun 2015 ada 1,2 juta rumah tangga dan terus bertambah hingga saat ini menjadi 1,9 juta rumah tangga, kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar, Dicky Saromi di Bandung, Jumat.
Dicky mengatakan pihaknya memahami jika kebutuhan rumah layak jadi masalah serius bagi Provinsi Jabar.
Akan tetapi, kata dia, kondisi luas lahan yang mulai menipis, khususnya di wilayah perkotaan menjadi kendala utama.
Dia mengatakan, dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) budidaya permukiman di Jabar, lahan untuk permukiman hanya tersisa 154.000 hektare dan itu kebanyakan lahannya ada di wilayah pedesaan.
"Sehingga kita bisa lihat saat ini banyak konflik pembangunan. mengambil lahan konservasi, merubah sawah karena di kota sudah semakin terbatas," ujar Dicky.
Oleh karena itu, kata Dicky, pembangunan rumah vertikal jadi salah satu solusi untuk menambal kebutuhan rumah layak masyarakat di tengah ketersediaan lahan yang masih menipis.
Dia menuturkan Pemprov Jabar melalui Dinas Perumahan dan Permukiman menyiapkan program pembangunan rumah vertikal yang diberi nama Apartemen Juara bagi masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah.
"Untuk saat ini kami baru punya empat rumah vertikal, yakni ada di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Batujajar Kabupaten Bandung Barat, Ujungberung Kota Bandung dan Solokan Jeruk di Kabupaten Bandung. Itu semua umumnya baru di Kawasan Metro Bandung," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020