Solo (ANTARA News) - Angin puting beliung menerjang Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Selasa siang, mengakibatkan puluhan rumah warga dan sebuah pabrik rusak.
Selain menerjang puluhan rumah di tiga dusun di Desa Parangjoro, puting beliung juga menumbangkan puluhan pohon besar hingga memutuskan kabel listrik dan telepon.
Bahkan, sebuah bangunan bagian finishing pabrik mebel PT Adiwraksa Atyanta di Desa Parangjoro porak-poranda.
Kades Parangjoro, Kecamatan Grogol, Harjono, ketika melakukan pengecekan rumah warganya yang rusak mengatakan, akibat angin puting beliung ada puluhan rumah mengalami rusak berat ringan dan kejadian tersebut sekitar pukul 14.15 WIB.
Ada sekitar 20 rumah di wilayah Kadus I Dukuh Parangjoro rusak berat maupun ringan. Rumah warga itu, genting dan sengnya berhamburan diterjang angin.
Bahkan, wilayah Kadus II Dukuh Jengkangan sedikitnya 30 rumah mengalami rusak, dan yang paling parang rumah milik Sutarto Widodo, warga RT 1 RW IV Jengkangan, rumahnya hampir roboh.
Rumah warga tersebut menjadi miring sehingga warga setempat melakukan gotong royang membantu memasang penyangga dengan bambu agar tidak mengalami roboh. Namun, peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Angin puting beliung juga menumbangkan puluhan pohon besar dipinggiran jalan Parangrojo dan mengakibatkan jalur Telukan - Cuplik Sukoharjo sempat terputus sekitar dua jam.
Namun, setelah warga melakukan gotong royong menyingkirkan patahan pohon dari badan jalan, arus kendaraan dari kedua arah kembali lancar.
Sutarno Widodo, warga RT 1 RW IV Dukuh Jengkangan, Grogol, mengatakan, angin datang dari arah barat menuju ke timur dan kejadian itu sekitar pukul 14.35 WIB.
"Angin itu datang sangat kencang dan mengakibatkan rumahnya sebagian dari kayu hampir roboh. Saya dan anggota keluarga saat itu langsung berlarian keluar dari rumah," katanya.
Karyawan Berhamburan
Kepala Personalia PT Adiwraksa Atyanta di Sukoharjo, Untung Harjana, mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung sekitar 15 menit dan sekitar 150 karyawannya di bagian finishing berhamburan keluar menyelamatkan diri.
"Ruangan bagian finishing itu banyak mebel setengah jadi yang rusak, karena atap gedung roboh diterjang angin puting beliung," katanya.
Kejadian angin puting beliung ini sudah yang kedua kali di wilayah ini dan kali ini lebih parah. Akibat angin itu untuk sementara aliran listrik matikan, karena ada kabel yang putus tertimpa pohon.
Akibat kejadian tersebut kerugian yang diderita perusahaan mebel kelas ekspor ini diperkirakan sekitar ratusan juta rupiah.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009