Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Aria Suyudi mengatakan, berbagai partai politik cenderung untuk bermain cari aman menjelang Pemilu Legislatif 2009 yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi.
"Parpol umumnya `play safe` (bermain cari aman) menjelang Pemilu," kata Aria dalam diskusi "Catatan Awal Tahun Kinerja Legislasi DPR" di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, hal tersebut antara lain karena berbagai parpol ingin mengamankan suaranya agar tidak hilang karena pengambilan keputusan yang tidak populer di mata publik.
Ia juga mengemukakan, gejala "cari aman" itu patut untuk dikhawatirkan karena dapat berimplikasi pada proses pengambilan keputusan di dalam DPR.
"Kekhawatiran itu karena semua keputusan, misalnya menyangkut hak angket dan hak interpelasi, bisa diambil hanya berdasarkan alasan popularitas belaka," katanya.
Aria memaparkan, gejala "cari aman" itu juga terindikasi dari adanya konstelasi politik antara DPR dan pemerintah yang semakin mencair menjelang pelaksanaan Pemilu 2009.
Selain itu, ujar dia, peta politik di dalam internal tubuh DPR itu sendiri juga semakin terus mencair yang terindikasi antara lain dalam praktek penggunaan hak DPR dalam fungsi pengawasan kepada pemerintah.
Menurut Aria, dunia politik mendekati Pemilu 2009 semakin sulit ditebak sehingga Presiden pun perlu siaga menghadapi kemungkinan dinamika yang akan muncul di akhir periode jabatannya ini.
Sementara itu, peneliti CSIS J Kristiadi mengatakan, konstelasi politik yang semakin cair itu menandakan bahwa anggota dewan telah terperangkap dalam paradigma berpikir yang pragmatis.
"DPR telah diwarnai sikap pragmatis dan oportunistik," katanya.
Untuk itu, ujar dia, dibutuhkan proses pembangunan institusi kenegaraan dan politik agar tercipta sebuah sistem hukum nasional yang jelas.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009