Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) memastikan pasokan batubara ke sejumlah pembangkit besar ,khususnya di Pulau Jawa, tidak terganggu akibat cuaca buruk belakangan ini.
Direktur Operasi Jawa Bali PLN, Murtaqi Syamsuddin, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya sudah menumpuk stok batubara sejak Nopember tahun lalu.
"Sekarang ini stok batubara di pembangkit dalam kondisi aman," katanya.
Beberapa tahun belakangan ini, saat cuaca buruk, pasokan batubara telah membuat operasi sejumlah pembangkit terganggu.
Menurut dia, kecuali PLTU Cilacap yang masih tersisa dua minggu, stok batubara di pembangkit lainnya masih di atas batas aman.
Stok batubara PLTU Tanjung Jati B mencapai 35 hari, PLTU Suralaya 40 hari, dan PLTU Paiton juga 30 hari.
Murtaqi mengakui sejumlah kapal yang mengangkut batubara tidak bisa merapat ke pelabuhan dan sebagian kapal lainnya tertunda keberangkatannya.
Namun, lanjutnya, PLN tetap optimis stok batubara pembangkit masih di kisaran aman, yakni 30 hari.
Ia menambahkan, pasokan daya di sistem interkoneksi Jawa-Bali juga semakin aman menyusul masuknya gas ke PLTGU Muara Tawar.
"Muara Tawar kini dapat menjadi pemikul beban dasar menyusul masuknya gas sebanyak 230 MMSCFD mulai akhir Januari lalu," katanya.
Pasokan gas yang berasal dari PT PGN Tbk sebesar 200 MMSCFD dan PT Pertamina (Persero) 30 MMSCFD itu dapat membangkitkan Muara Tawar hingga 980 MW.
"Dengan adanya pasokan gas ini maka kalau ada cuaca buruk tidak harus membakar BBM," ujar Murtaqi.
Saat ini, beban puncak di Jawa-Bali berkisar 15.600 MW dengan tingkat cadangan yang cukup aman, yakni sekitar 1.500 MW.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009