"Perkembangan medsos begitu cepat, medsos juga bisa dimanfaatkan sebagai media kita menjelaskan kepada masyarakat bagaimana program-program pemerintah atau pun capaian-capaian keberhasilan program pemerintah," ujar Widodo Muktiyo, di Manado, Jumat.
Manado (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Prof Widodo Muktiyo mengatakan, media sosial (medsos) bisa menjadi kanal untuk menyebarluaskan keberhasilan program pemerintah.
"Perkembangan medsos begitu cepat, medsos juga bisa dimanfaatkan sebagai media kita menjelaskan kepada masyarakat bagaimana program-program pemerintah atau pun capaian-capaian keberhasilan program pemerintah," ujar Widodo Muktiyo, di Manado, Jumat.
Baca juga: Wakapolri: Internet jadi salah satu sarana berkembangnya radikalisme
Karena itu, pada acara "Rakor Sinergi Media Sosial Aparatur Sipil Negara (Siman) dan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelola Media Wilayah Indonesia Timur', humas pemkab, pemkot, provinsi maupun TNI-Polri diharapkan memiliki tanggung jawab mendiseminasikan fakta-fakta yang sudah dikerjakan pemerintah itu.
Dari diseminasi informasi itu, masyarakat akan mengetahui dan paham untuk kemudian bersama-sama mendorong pembangunan partisipatif.
Dia berharap, acara yang diselenggarakan Kemkominfo, Kemenko Polhukam dan Diskominfo Sulut ini dapat meningkatkan kesadaran mereka yang bergerak di bidang komunikasi menyampaikan informasi.
"Kita berharap ada kompetensi unggul dari pengelola informasi di tengah kemajuan dunia medsos yang tumbuh cepat," ujarnya.
Pengelola informasi juga diharapkan lebih kreatif, sehingga materi yang diproduksi bidang komunikasi dapat diakses publik dan bisa menjadi konsumsi yang menyenangkan masyarakat.
Baca juga: Kekuatan "brand" dan intelijen internet melalui media sosial
Kegiatan seperti ini, lanjut dia, selain di wilayah timur juga akan dilaksanakan di wilayah tengah maupun barat, sehingga standar-standar kompetensi komunikasi aparatur negara yang siap menghadapi tantangan teknologi.
Tantangan teknologi tersebut, kata Dirjen, bisa berupa "era post truth atau pun echo chamber" dengan masyarakat memiliki pengetahuan positif, sehingga tidak memiliki prasangka terhadap program pemerintah, apatis, tetapi menjadi masyarakat yang partisipatif.
Baca juga: Yosep Adi: Jangan mudah jadikan medsos konten berita
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020