Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, kembali mengalami tekanan jual karena terpengaruh oleh sentimen regional.
"Faktor regional masih menjadi faktor penekan harga saham-saham di BEI," kata Analis Riset PT Panin Capital Bayu Aji, kepada ANTARA News di Jakarta.
Menurut Aji, pelaku pasar saham sedang menunggu berita nasib paket stimulus ekonomi AS yang sedang dipertimbangkan oleh Kongres, termasuk rencana pemulihan finansial.
"Kondisi inilah yang membuat para pelaku pasar masih ragu akan stimulus ekonomi AS, sehingga bursa saham regional mengalami tekanan.
Faktor inilah yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa ini ditutup turun 10,097 poin (0,75 persen) menjadi 1.332,129 dan indeks LQ45 terkoreksi 2,760 poin (1,05 persen) ke level 261,342.
Turunnya indeks BEI ini karena saham turun lebih banyak, yakni 60 saham dibanding yang naik 52 dan 46 tak berubah harganya.
Harga-harga saham yang menekan indeks BEI ini adalah saham Perusahaan Gas Negara yang turun Rp75 menjadi Rp2.050, Astra Internasional melemah Rp300 ke posisi Rp11.650, Bank BRI melemah Rp225 ke level Rp4.225, Bank Mandiri terkikis Rp20 ke harga Rp1.750, London Sumatera menurun Rp25 ke Rp3.450 dan Bank BCA melemah Rp100 ke level Rp2.650.
Sedangkan saham Bumi Resources (BUMI) telah menahan indeks BEI tidak turun terlalu jauh. "Saham BUMI telah menahan indeks BEI," katanya.
Saham BUMI ditutup naik Rp50 menjadi Rp730 dan diikuti oleh saham Bakrie Plantations menguat Rp20 ke level Rp305 dan Telkom terangkat Rp100 ke harga Rp6.450.
Dia juga mengatakan bahwa perdagangan berjalan cukup ramai, dimana nilai transaksi mencapai Rp1,369 triliun dengan volume saham yang berpindah tangan 1,987 miliar saham. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009