Tiga tahun lalu saya dorong Antam untuk buat smelter di sini. Tapi saya tidak mengerti kenapa tidak jadi. Smelter ini akan terus saya dorong. Saya akan paksa ini jadi karena mereka janji.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pembangunan smelter oleh perusahaan nikel yang menempati Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat, dipercepat.

"Tiga tahun lalu saya dorong Antam untuk buat smelter di sini. Tapi saya tidak mengerti kenapa tidak jadi. Smelter ini akan terus saya dorong. Saya akan paksa ini jadi karena mereka janji," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Luhut menegaskan hal itu di sela kunjungan kerjanya ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat, Kamis (27/2). Ia mengunjungi tiga titik di KEK Sorong yakni Kanal KEK Sorong, Pelabuhan KEK Sorong, serta Kantor Administrator KEK Sorong.

Ia juga meminta perusahaan nikel yang menempati kawasan KEK Sorong turut membuat produk turunannya seperti "stainless steel" atau "carbon steel" hingga "lithium battery".

Baca juga: Staf khusus : Smelter Freeport di bawah kewenangan Kemenperin

Luhut meyakini, pembangunan yang tengah digenjot di Papua itu akan membuka lapangan kerja serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya masyarakat Papua.

"Kalau dua perusahaan saja masuk, dengan kita punya cadangan di sini, bisa kerja 30 ribu orang lebih. Nanti akan ada sekolah politeknik di sini seperti di Morowali. Mendidik anak-anak Papua untuk menggantikan pekerja-pekerja asing di sini," tambahnya.

Ia juga menargetkan pembangunan bisa rampung dalam lima tahun ke depan.

"Untuk itu harus kita mulai cepat. Saya akan telpon Dirut Antam. Saya panggil segera," imbuhnya.

Agar proyek pembangunan bisa berlangsung cepat, Luhut mengimbau seluruh pejabat lokal serta para pemangku kepentingan bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan di Papua.

"Saya hanya minta satu. Kedamaian, kedamaian harus ada. Jangan kita itu bekerja dalam ketakutan. Hidup kita itu musti berarti untuk membuat kedamaian bukan keributan, berbuat baik itu yang terbaik. Kita semua ayo bekerja dengan hati untuk kebaikan. Saya minta pelabuhan dirapikan supaya kita jalannya bagus. Sampah harus dikelola, mangrove jangan dipotong karena memberi kontribusi kepada alam. Saya titip kepada Bupati Sorong," pungkasnya.
Baca juga: Pemerintah luncurkan konsep investasi hijau untuk Papua-Papua Barat

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020