Jombang, (ANTARA News) - Ribuan pasien memilih bertahan di tempat praktik dukun cilik, Muhammad Ponari (9) pasca penutupan tempat praktik yang dilakukan oleh aparat kepolisian awal pekan kemarin.

"Lebih baik saya bertahan di sini (tempat praktik Ponari) daripada saya harus kembali antre dan berdesakan dengan pasien yang lain," kata Mutmainah salah seorang pasien Ponari asal Mojokerto, saat dikonfirmasi di Jombang, Jatim, Selasa.

Ia mengatakan, pilihan bertahan tersebut terpaksa dilakukan mengingat lamanya waktu antrian yang harus ditempuh selama beberapa hari. "Untuk mendapatkan kupon antrian ini saja, saya harus menunggu hingga dua hari," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Ponari segera membuka kembali tempat praktiknya. "Kalau Ponari tidak ingin mengecewakan pasiennya, Ponari hendaknya segera membuka kembali tempat praktiknya," katanya.

Sejumlah pasien juga mengeluhkan lemahnya pengamanan di tempat praktik Ponari. "Sebelum ditutup, kondisi keamanan di tempat Ponari tidak terjaga dengan baik. Pasien yang tidak memiliki kupon bisa dengan mudah merangsek masuk untuk mendapatkan pengobatan," katanya.

Ungkapan serupa juga disampaikan oleh Waljinah salah seorang pasien lainnya yang menyatakan jika petugas keamanan di tempat praktik Ponari masih kurang. "Jika hanya mengandalkan petugas kepolisian dengan Kodim saya kira masih kurang. Pasalnya perbandingan antara petugas dengan pasien berbeda jauh," katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009