Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi turun tajam sebesar 125 poin menjadi Rp11.775/11.815 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.650/11.700, karena aksi beli dolar yang masih berlanjut.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa mengatakan, tekanan pasar terhadap rupiah terutama disebabkan faktor pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan semakin melambat.
Pasar makin negatif terhadap rupiah sehingga mata uang Indonesia terus terpuruk mendekati angka Rp12.000 per dolar AS, katanya.
Menurut dia, tekanan pasar itu terjadi karena seretnya pasokan dolar di pasar domestik, akibat penarikan dana asing yang terus terjadi, karena mereka ingin membantu negaranya yang juga tertekan akibat krisis keuangan global.
"Kami memperkirakan rupiah pada semester pertama 2009 akan tetap terpuruk dan akan kembali membaik pada semester kedua tahun ini," katanya.
Namun, lanjut dia meski pasar terus menekannya Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan tetap memantau pasar dan mengamati dengan ketat aktifitas bank-bank asing yang bermain valas.
Aktifnya BI di pasar terlihat dengan pergerakan rupiah yang pada saat tertentu kembali menguat hingga posisinya dibawah angka Rp11.700 per dolar AS, ucapnya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009