Surabaya (ANTARA News) - Masyarakat Pulau Masalembu, Madura, kini tengah menghadapi krisis bahan pokok karena sejak akhir Desember 2008 hingga awal pekan ini kapal laut dari Kalianget, Sumenep, menuju ke pulau itu belum bisa beroperasi akibat masih tingginya gelombang laut.
Tokoh Masyarakat Masalembu, Zakaria Achmad ketika dihubungi dari Surabaya, Senin, mengatakan stok bahan kebutuhan pokok di wilayahnya sudah habis dan susah dicari.
"Beras harganya sudah melangit namun kini sudah sulit didapatkan dipasaran, harga gula pasir per kilo-nya mencapai Rp10.000,- namun barangnya juga sudah susah diperoleh. Bawang merah yang biasanya Rp4.000,- per kilo kini sudah mencapai Rp40.000 per kilo. Jadi kondisinya untuk stok bahan makanan sudah sangat darurat," katanya.
Menurut informasi, kapal terakhir yang berlayar ke Masalembu pada 26 Desember 2008, dan hingga pekan kedua Februari 2009 ini tidak ada angkutan laut yang bisa memasok kebutuhan sehari-hari termasuk bahan pokok.
Zakaria yang juga pegawai Departemen Agama Kabupaten Sumenep memprediksi bila hingga pekan depan kapal belum juga beroperasi maka masyarakat di wilayahnya akan mengalami kelaparan akibat krisis bahan pangan.
"Mungkin lima hingga enam hari kedepan bila kondisi tidak berubah dan belum ada kapal maka warga Masalembu akan mengalami kelaparan. Ini mesti diperhatikan secara serius oleh pemerintah baik kabupaten maupun provinsi," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009