Jakarta (ANTARA) - Fresh milk brown sugar atau thai tea selalu dipasangkan dengan bubble atau boba (bola tapioka), tapi apa rasanya jika minuman tersebut diganti menggunakan bahan herbal seperti kunyit, temulawak, jahe atau kayu manis?
Sebuah gerai bubble drink bernama Buba Soul yang bertempat di Fx Sudirman lantai 2, Jakarta memberikan pengalaman baru bagi penyuka minuman manis dengan boba yang ingin tetap sehat karena kandungan di dalamnya.
Pada minuman boba kebanyakan, setiap satu gelas sajian memiliki kalori lebih dari 600 kalori. Buba Soul menawarkan hal yang berbeda, kalori yang ditawarkan pada segelas minuman ini hanya sekira 100-300 kalori saja sebab memaki pemanis alami seperti aren dan madu organik.
Minuman yang menjadi favoritnya adalah Golden Turmeric (kunyit susu), Royale Rosela, Butterfly Pea Flower (kembang telang), Curcuma Lemonade (temulawak), Moringa (daun kelor) dan lainnya. Jenis minuman tersebut tentunya belum pernah ada di gerai boba lainnya.
Seperti apa rasanya? Tentu saja unik. Bagi yang tidak biasa mengkonsumsi minuman herbal mungkin akan merasa aneh dengan campuran kunyit, susu, aren dan boba. Kunyit dan susu pada minuman ini sangat terasa, jadi teringat ketika mengonsumsi jamu.
Meski demikian, rasanya cukup menyegarkan apalagi saat ditambah es batu dan boba. Pastinya minuman ini menyehatkan apalagi dengan kalori yang rendah.
Pilihan topping atau tambahan isian minumannya pun beragam mulai dari boba atau pearl, nata de coco hingga aloe vera.
"Tujuan membuat Buba Soul adalah membuat herbal naik kelas. Kami ingin meningkatkan nilai tambah rempah-rempah Indonesia dengan mengolah ini menjadi minuman kekinian yang dapat dinikmati oleh anak-anak, remaja hingga dewasa," kata CEO dan co-founder Buba Soul dalam pembukaan Buba Soul di Jakarta, Kamis (27/2).
Buba Soul juga menggunakan kemasan yang ramah lingkungan (biodegradable dan compostable) dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Setiap minuman di Buba Soul memiliki harga yang bervariasi mulai dari Rp25 ribu - Rp45 ribu per gelas.
Baca juga: Tren boba geser minuman berkarbonasi
Baca juga: Mana yang lebih berbahaya, boba atau minuman pemanisnya?
Baca juga: "Boba" tidak sebabkan batu ginjal
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020