Jakarta (ANTARA) - Facebook mengatakan akan membatalkan konferensi pengembang tahunan, F8, karena kekhawatiran akan virus corona.

Konferensi F8 Facebook, yang tahun lalu diikuti 5.000 orang dari seluruh dunia, dijadwalkan akan diadakan pada 5 dan 6 Mei di San Jose, California.

Microsoft, Kamis (27/2), mengatakan masih berencana untuk mengadakan konferensi pengembangnya sendiri di Seattle pada akhir Mei, namun mengundurkan diri dari konferensi F8 yang dijadwalkan bulan depan di San Francisco.

Microsoft bergabung dengan sejumlah perusahaan multinasional untuk membatalkan partisipasi dalam acara tersebut, dan membatasi karyawan dalam melakukan perjalanan bisnis sebagai respons dari wabah virus corona.

Dikutip dari Reuters, Jumat, direktur kemitraan Facebook, Konstantinos Papamiltiadis, mengatakan untuk menggantikan F8, Facebook akan mengadakan “kombinasi acara yang digelar secara lokal, video dan konten yang disiarkan langsung.”

Juru bicara Facebook kepada Reuters mengatakan bahwa Facebook telah memberlakukan pembatasan sementara bagi karyawannya untuk melakukan perjalanan bisnis ke daratan China, Korea Selatan dan Italia, di mana kasus virus corona dilaporkan semakin meningkat.

Facebook, pada awal bulan ini, memperkirakan wabah terebut akan berdampak pada produksi headset VR Oculus, yang diproduksi di China.

Sementara itu, Microsoft juga berencana mengadakan acara secara “digital” untuk menggantikan acara Game Developers Conference yang rencananya digelar pada 16-18 Maret.

Facebook sebelumnya menarik diri dari konferensi game tersebut, dan membatalkan konferensi pemasaran global yang diikuti 4.000 peserta, juga merupakan acara Facebook yang rencananya digelar di San Francisco.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Rabu (26/2), melaporkan kasus virus corona yang tidak diketahui asalnya di California utara, basis dari sejumlah raksasa teknologi dunia. Hal ini berpotensi menjadi kasus pertama virus corona yang menyebar di komunitas AS.

Gubernur California Gavin Newsom, Kamis (27/2), mengatakan bahwa California sedang memantau lebih dari 8.400 orang dengan gejala virus corona, yang tiba dengan menggunakan penerbangan komersial, namun California tidak memiliki alat deteksi, dan pemeriksaan dilakukan dengan aturan pengujian federal.



Baca juga: Apple tak dapat penuhi target pendapatan karena virus corona

Baca juga: Produksi ponsel diprediksi turun ke level terendah karena virus corona

Baca juga: Virus corona diprediksi perlambat penjualan ponsel 5G tahun ini

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020