Mosul, Irak (ANTARA News) - Serangan bom mobil bunuh diri di dekat patroli militer AS di Mosul, Irak utara, Senin, menewaskan empat prajurit Amerika dan penterjemah mereka, demikian diumumkman militer AS. Pemboman itu merupakan serangan paling mematikan terhadap pasukan AS di Irak tahun ini. Hanya empat prajurit Amerika tewas dalam serangan musuh sepanjang Januari, bulan dengan jumlah kematian terendah sejak invasi yang dipimpin AS yang menggulingkan pemerintah Saddam Hussein pada 2003. Pasukan AS dan Irak menyatakan, militan Al-Qaeda membuat pertahanan di Mosul setelah mereka dihalau dari daerah-daerah lain negara itu. Kekerasan di kota tersebut tetap tinggi, meski sebagian besar wilayah Irak berada di titik terendah kekerasan sejak perang itu meletus. Para pejabat AS dan Irak berharap kekerasan di Mosul mereda setelah pemilihan umum tingkat provinsi pada Januari dimana partai-partai Arab Sunni mencapai suara terbesar di provinsi sekitarnya Nineveh. Pemerintah provinsi itu dikendalikan oleh orang-orang Kurdi minoritas karena Arab Sunni memboikot pemilihan umum tearkhir pada 2005, dan sejumlah komandan AS mengatakan bahwa pengecualian orang Arab Sunni dari pemerintahan daerah bisa menyulut kebencian yang akan menguntungkan Al-Qaeda dan kelompok gerilya lain. Pasukan AS yang mencakup lebih dari 140.000 prajurit mengurangi keberadaan mereka di kota-kota Irak sesuai dengan sebuah perjanjian keamanan bilateral yang berlaku mulai 1 Januari, demikian laporan Reuters. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009