Medan (ANTARA News) - Penasehat pembentukan Propinsi Tapanuli (Protap) GM Panggabean telah meninggalkan Kota Medan, Sumut sejak tanggal 29 Januari 2009 atau lima hari sebelum terjadinya aksi anarkis pendukung Protap di gedung DPRD Sumut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan dari pihak imigrasi di Medan, Senin, menyebutkan, pemimpin salah satu harian surat kabar terbitan lokal itu pada Kamis, (29/1) berangkat menuju Singapura.
Dia dan isterinya menumpang pesawat milik maskapai Silk Air dengan nomor penerbangan MI 233 rute Medan-Singapura sekitar pukul 08.45 WIB dengan tujuan untuk berobat pada salah satu rumah sakit di negeri jiran itu.
Setelah meletusnya peristiwa unjukrasa anarkis para pendukung Protap yang menewaskan Ketua DPRD Sumut H Abdul Aziz Angkat, Selasa, (3/2), GM Panggabean yang merupakan ayah kandung dari Chandra Panggabean salah satu tersangka kasus Protap disebut-sebut memiliki andil besar dalam terwujudnya propinsi baru itu.
Sementara itu Pihak kepolisian bekerja sama dengan NCB Interpol saat ini sedang berupaya "menjemput" GM Panggabean untuk dimintai keterangannya terkait aksi anarkis pendukung Protap.
"Polri sedang berkoordinasi dengan NCB Interpol guna membicarakan bagaimana proses mendatangkan GM Panggabean," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharudin Djafar.
Menurut dia, Polda Sumut belum menetapkan status penasehat pembentukan Protap itu dalam kasus anarkis di DPRD Sumut, karena yang bersangkutan belum pernah diperiksa dan belum diketahui keberadaannya.
"Kita belum tahu statusnya karena yang bersangkutan juga belum kita periksa. Keberadaannya juga belum diketahui," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009