Jakarta (ANTARA News) - Jamaah Muslimin Hizbullah meminta junta mliter Myanmar menghentikan penindasan dan tindakan sewenang-wenang terhadap warga Rohingya yang umumnya beragama Islam. "Tindakan pemaksaan dan penindasan menyebabkan Umat Islam dari Rohingya melarikan diri dari Tanah Airnya dan menyelamatkan diri ne negara lain melalui laut, termasuk terdampar di Pulau Sabang (Propinsi Nangroe Aceh Darusallam)," kata Yaksyallah Mansur dari Jamaah Muslimin Hizbullah kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin. Dia mengemukakan, sekitar 400 pengungsi asal Rohingya terdampak di wilayah Acehs etelah terkatung-katung selama 21 hari di atas perahunya yang tanpa mesin an tanpa bekal makanan. Dia menegaskan, tindakan junta militer Myanmar terhadap muslim Rohingya melukai perasaan umat Islam dunia. Karena itu, pemerintah Myanmar agar segera menghentikan penindasan terhadap warganya sendiri serta memberi hak hidup sebagaimana mestinya. Jamaah Muslimin Hizbullah mendesak dunia internasional untuk menekan junta militer Myanmar agar memberi hak hidup dan menjalankan keyakinan agama kepada warga muslim Rohingya. Negara-negara di sekitar Myamar juga diimbau melindungi dan memberi bantuan kepada pengungsi asal Rohingya. Jamaah Muslimin Hizbullah meminta Pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri untuk tidak mendeportasi warga Rohingya. Persoalan ini harus diinvestasi oleh tim pencari fakta dan jangan janganterburu-buru menganggap mereka sebagai "economic migrant". Pemerintah juga diminta memberi perlindungan dan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi asal Myanmar di Pulau sabang. Jama`ah Muslimin Hizbullah juga mengajak berbagai kalangan, terasuk kalangan umat islam dan organiasinya untuk memberi bantuan kepada pengungsi terseut. Pemerintah Indonesia diharapan memberi bantuan yang memadai kepada ratusan pengungsi dari Rohingya (Myanmar) dengan memberi kebutuhan pangan dan suaka sebagaimana pernah diberikan kepada manusia perahu dari Vietnam. "Kalau kepada manusia perahu, pemerintah memberi berbagai bantuan, mengapa kepada pengungsi Rohingya justru akan mendeportasi," kata Yakhsyallah Mansur. Terkait hal itu, Jamaah Muslimin Hizbullah kemudian menyurati Ketua MPR hidayat nurwahid, Ketua DPR Agung Laksono serta pimpinan fraksi-fraksi di DPR agar memberi perhatian kepada pengungsi Rohingya. Ormas ini juga menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia juga menyoroti lemahnya perhatian berbagai kalangan termasuk pers kepada nasib pengungsi Rohingya. Padahal jumlah sebenarnya mencapai ribuan orang yang menyelamatkan diri dari tindakan penguasa Myanmar.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009