dampaknya ada lima grup pemberangkatan umrah dari biro travel kami terancam batal berangkat ke Tanah Suci

Solo (ANTARA) - Pengurus Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Surakarta menyebutkan banyak biro travel umrah di Kota Solo terancam mengalami kerugian hingga miliaran rupiah dampak penangguhan layanan ibadah umrah.

Pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan guna mencegah penyebaran virus corona.

"Pemerintah Arab Saudi menyetop sementara kedatangan jamaah umrah dari luar negaranya yang sangat berdampak terhadap para pengusaha Biro Umrah," kata Ketua Perpuhi Surakarta, Her Suprabu di Solo, Kamis.

Baca juga: Revisi kebijakan penangguhan diharapkan penyelenggara umrah

Menurut Her Suprabu, pihaknya baru menerima pemberitahuan dari pusat adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menyetop sementara kedatangan semua jamaah dari luar negaranya.

"Kebijakan Pemerintah Arab Saudi itu sangat mengejutkan, dampaknya ada lima grup pemberangkatan umrah dari biro travel kami terancam batal berangkat ke Tanah Suci, " kata Her Suprabu juga pemilik Biro Umrah Dewangga Solo.

Suprabu mengatakan dirinya mempunyai tiga kelompok jadwal pemberangkatan jamaah umrah ke Tanah Suci pada Maret tahun 2020 ini, yakni pada tanggal 5, 6 dan 15. Jumlah jamaah setia kelompok ppemberangkatan ada sebanyak 45 orang.

"Biro Dewangga rata-rata memberangkatkan umrah ke Arab Saudi sebanyak 250 hinggai 300 orang per bulan. Pada setiap kelompok pemberangkatan umrah sebanyak 45 orang dengan total biaya kisaran Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar," kata Suprabu.

Baca juga: Kemenag Kota Tangerang: 1.602 orang sudah terima rekomendasi umrah

Kendati demikian, pihaknya tetap akan menunggu kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi hingga sepekan ke depan. Jika Arab Saudi belum mencabut larangan tersebut jadwal pemberangkatan umrah melalui Bandara Adi Soemarmo Solo, tanggal 5 Maret bakal batal.

"Kami mendata ada sebanyak 111 jemaah yang menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci hingga saat ini. Jemaah itu, diberangkatkan umrah ke Tanah Suci pada tanggal 22 Februari 2020 atau sebelum ada kebijakan Pemerintah Arab Saudi dikeluarkan," katanya.

Namun , kata dia, jumlah jamaah seluruhnya yang diberangkatkan umrah melalui Bandara Adi Soemarmo, totalnya ada sekitar 10.000 orang. Jamaah itu, diberangkatkan dari puluhan biro travel umrah yang terdaftar di bawah organisasi Perpuhi.

"Kami berharap adanya kebaikan dari Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia untuk dapat melakukan penjadwalan ulang perjalanan umrah hingga ada kebijakan baru dari Arab Saudi," katanya.

Baca juga: Batal berangkat ke Tanah Suci, jamaah umrah di Bandara Juanda kecewa

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020