Yerusalem (ANTARA News/Reuters) - Sebanyak dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza kelolaan Hamas pada Minggu mendarat di Israel selatan tanpa menjatuhkan korban, kata tentara dan polisi Israel.
Gencatan senjata rapuh berlangsung sejak Israel mengahiri gempuran tentara 22 hari di Gaza pada 18 Januari untuk menghukum kelompok Hamas atas serangan lintas perbatasan dari daerah pantai Palestina itu.
Israel menanggapi serangan roket dan mortir dari daerah kantong tersebut dengan serangan udara sejak gencatan senjata itu berlaku.
Tentara Israel menyatakan roket tersebut ditembakkan dari Jalur Gaza utara.
Satu mendarat di daerah masyarakat tani di dekat kota Sderot, Israel selatan, merusak tiga mobil. Yang kedua ditembakkan beberapa jam kemudian dan jatuh di luar kota Ashkelon, kata polisi.
Roket tersebut meledak di permukiman Niram di dekat kota Sderot dan merusak beberapa mobil serta mengakibatkan dua kebakaran, kata juru bicara tentara negara Yahudi itu.
Gerilyawan Palestina telah menembakkan sekitar 40 roket dan mortir sejak Israel menghentikan serangan tentaranya itu, yang mengakibatkan 1.330 warga Palestina tewas.
Israel, yang melancarkan serangan pada 27 Desember dan menyatakan bahwa serangan itu untuk membungkam serangan roket Hamas, memperingatkan akan memberi "jawaban keras" terhadap serangan roket selanjutnya.
Mesir berupaya memperjuangkan gencatan senjata abadi terwujud dalam beberapa hari mendatang antara Israel dengan Hamas.
Diplomat menyatakan usul Mesir itu mencakup pertukaran tawanan serta pembukaan awal atas sedikit-dikitnya dua perlintasan perbatasan di Gaza.
Israel menginginkan kesepakatan gencatan senjata termasuk pembebasan tentaranya, yang ditawan di gaza sejak 2006.
Hamas menghendaki pembebasan ratusan warga Palestina tertawan sebagai penukar tentara Gilad Shalit itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
diajak perang bersembunyi
beraninya main belakang