Quito, (ANTARA News) - Presiden Ekuador Rafael Correa telah memerintahkan seorang pejabat kedutaan besar AS untuk pergi, Sabtu, setelah menuduhnya campurtangan dalam proyek polisi.

Seperti diberitakan Reuters,  Correa, seorang presiden populer sayap kiri, biasanya menjaga hubungan baik dengan AS sejak ia memegang tampuk pimpinan pada 2007 meski  sekutu sosialisnya di Bolivia dan Venezuela sering bentrok dengan Washington mengenai kebijakan AS di Amerika Latin.

 "Menteri luar negeri, beri tuan itu 48 jam untuk mengepak kopernya dan keluar dari negara ini," kata Correa dalam pidato media mingguannya. "Kita tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukan kita seperti kita jajahan di sini."

Deplu AS telah mengetahui pengumuman itu dan sedang melakukan pemeriksaan, kata jurubicara Deplu AS, Fred Lash.

Correa mengatakan pejabat AS Armando Astorga dengan tiba-tiba mengakhiri perjanjian keuangan dengan polisi setempat setelah pemerintah menolak untuk mematuhi ketentuannya dalam memilih  pejabat yang memimpin proyek bantuan.

"Tuan Astorga, simpanlah uang kotor anda. Kami tidak memburuhkannya. Kami memiliki martabat di negara ini," kata Correa. "Ekuador tidak memerlukan badan amal dari siapa pun."

Telah ada ketegangan dengan Washington sejak Correa berjanji tidak akan memperbarui sewa yang berakhir tahun ini sebuah pangkalan udara dekat pantai yang digunakan oleh tentara AS untuk misi anti-narkotika. Namun untuk pertama kalinya, Correa mengatakan, Sabtu, ia akan membolehkan pesawat-pesawat penjaga pantai AS untuk mendarat di pangkalan itu jika membutuhkan.

Bekas guru besar itu terkenal karena lekas marahnya. Correa, ahli ekonomi didikan-AS, juga keras terhadap perusahaan asing dengan acapkali mengancam untuk mengusir mereka karena ketidaksepakatan kontrak atau perselisihan hukum.

 Presiden Venezuela Hugo Chavez, pemimpin anti-AS, tahun lalu mengusir duta besar AS untuk Caracas dan Presiden Bolivia Evo Morales mengusir utusan AS, September, setelah menuduhnya mengipasi kerusuhan sipil. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009