Sejauh ini neraca perdagangan Sumsel masih baik, tapi tetap harus ditingkatkan trennya agar lebih banyak ekspor daripada impor
Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan menargetkan adanya pasar baru untuk ekspor tahun 2020 dengan membidik sejumlah negara di Timur Tengah, Asia Selatan hingga Afrika.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Iwan Gunawan di Palembang, Kamis, mengatakan, perluasan pasar ke negara-negara selain China, India dan kawasan Asia Tenggara ini untuk memperbaiki neraca perdagangan.
“Sejauh ini neraca perdagangan Sumsel masih baik, tapi tetap harus ditingkatkan trennya agar lebih banyak ekspor daripada impor,” kata dia.
Baca juga: Ekspor Sumsel melonjak didongkrak tiga komoditas
Ia mengatakan selama ini Sumsel yang memiliki komoditas ekspor andalan, batubara, karet dan sawit selalu menjadikan China dan India sebagai negara tujuan utama.
Namun, pada 2020 diharapkan muncul negara-negara baru yang menjalin kerja sama dengan eksportir Sumsel.
Bukan hanya komoditas ekspor karet, sawit dan batubara, pemprov berharap lahirnya produk-produk lain yang bisa dikirim keluar negeri, seperti kuliner, fesyen dan lainnya.
“Diversifikasi produk ekspor juga menjadi target kami,” kata dia.
Lalu, untuk mencapai target munculnya produk turunan ini, pemprov berjanji akan memberikan insentif kepada pelaku usaha, baik kemudahan mengakses modal dari perbankan hingga pembuatan izin usaha.
Baca juga: INSA berharap Pelabuhan Tanjung Carat di Sumsel segera direalisasikan
Badan Pusat Statistik Sumsel mencatat nilai ekspor Sumsel pada Januari 2020 naik sebesar 2,94 persen jika dibandingkan ekspor Desember 2019. Begitu juga, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 38,83 persen.
Nilai ekspor Provinsi Sumsel pada Januari 2020 sebesar 348,69 juta dolar AS terdiri atas ekspor migas sebesar 20,92 juta dolar AS dan 327,77 juta dolar AS merupakan hasil ekspor komoditas nonmigas.
Tiga negara yakni Tiongkok, Amerika Serikat dan India menjadi negara utama tujuan ekspor Sumsel pada periode Januari 2020 itu, masing-masing sebesar 105,09 juta dolar AS, 35 juta dolar AS dan 31 juta dolar AS.
Sementara nilai impor Sumsel pada Januari 2020 sebesar 54,77 juta dolar AS atau turun sebesar 17,95 persen jika dibandingkan Desember 2019. Impor Provinsi Sumsel itu terdiri atas impor migas sebesar 3,57 juta dolar AS dan nonmigas sebesar 51,20 juta dolar AS.
Negara asal impor terbesar periode Januari 2020 yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar 28,82 juta dolar AS, diikuti Malaysia 9,57 juta dolar AS, dan Laos 2,73 juta dolar AS.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Sumsel 2020 ditopang pembangunan infrastruktur
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020