Bandung (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengkubuwono menyatakan dirinya masih merupakan kader Partai Golkar dan tidak gentar dengan adanya isu yang beredar bahwa partai berlambang beringin tersebut akan memberikan sanksi ataupun mencoretnya sebagai calon presiden.

Seusai seminar "Menggagas Masa Depan" di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jabar, Sabtu, Sultan meyakini Partai Golkar tidak akan memberikan sanksi apapun karena pencalonan dirinya menjadi presiden bukan merupakan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

"Pencalonan presiden akan dilakukan partai setelah Mei dan saya juga belum dipastikan akan menjadi Capres, namun yang pasti saya masih tetap kader Golkar dan hingga kini saya belum dapat kendaraan politik," katanya.

Ia menuturkan pencalonan dirinya untuk Capres menimbulkan berbagai konotasi negatif dari beberapa orang.

"Biarkan saja mereka memperbincangkan saya dan yang pasti itu bukan komentar dari Ketua Umum karena beliau tidak pernah memberi komentar," katanya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono menyatakan Partai Golkar tidak akan memberikan sanksi kepada kadernya yang menyalonkan diri di luar partai sebagai presiden, namun namanya tidak akan diikutsertakan dalam mekanisme penjaringan capres di Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus).

Ia menjelaskan tidak ada aturan yang memberi sanksi atau pemecatan bagi kader tersebut, sehingga siapapun kader Partai Golkar dimungkinkan menyalonkan diri di luar partai. (*)

Copyright © ANTARA 2009