Tanjungpinang (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengincar calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden antikorupsi dan peduli masyarakat miskin pada Pemilihan Presiden bulan nanti.
"Itu dua persyaratan, tapi kami memahami tidak ada manusia yang sempurna," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring di Tanjungpinang, Sabtu.
Tifatul menyatakan persyaratan tersebut tidak mutlak sehingga PKS tidak akan menjadi "bujang lapok" karena sulit mendapatkannya. "Tentunya figur terbaik yang digandeng PKS."
PKS belum memutuskan apakah akan menggandeng capres dan cawapres dari luar partai karena peta politik baru dapat terbaca setelah Pemilu Legislatif 2009.
PKS juga belum mau berkoalisi dengan partai lain, meski komunikasi politik sudah dilakukan dengan sebagian besar peserta pemilu.
"Kemungkinan besar PKS akan berkoalisi, namun belum jelas dengan partai mana. Yang pasti saya memprediksi PKS dan beberapa partai besar lainnya tidak akan mendapatkan suara yang mencapai 25 persen," katanya.
Jika suara yang didapat PKS mencapai 20 persen, maka posisi tawarnya semakin tinggi dan PKS akan mengusung kadernya sendiri sebagai capres atau cawapres.
"Itu sudah komitmen kami," katanya.
Majelis Syuro PKS sendiri sudah mempersiapkan delapan nama untuk bertarung pada Pemilihan Presiden 2009 yaitu Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, Salim Assegaf Al Jufri, Anis Matta, Irwan Prayitno, Suharna Surapranata, Sohibul Iman dan Surahman Hidayat. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009