Samarinda (ANTARA News) - Para pejabat di Samarinda, Kalimantan Timur, kata Wakil Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, agar tidak bermental pengecut.

"Membela diri sendiri sah-sah saja seperti saat memberikan alasan atas LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) atas teguran yang diberikan. Jadi, jangan membela diri atau justru menyalahkan orang lain,"ungkap Wakil Walikota Samarinda pada acara pelantikan 176 pejabat lingkup Sekretariat Kota Samarinda, Jumat.

Pada kesempatan itu juga, Syaharie Jaang mengingatkan para PNS, khususnya pejabat agar menghindari narkoba, tidak melalaikan tanggung jawab baik sebagai pejabat maupun PNS serta agar tidak mengulangi kesalahan bagi pegawai yang telah menerima teguran.

"Pada pertemuan dengan Kapolda Kaltim, Wakil Gubernur Kaltim di Poltabes Samarinda, kemarin (Kamis), Kapolda sempat menyinggung bahwa pengguna narkoba saat ini tidak hanya dari kalangan tertentu saja, tetapi sudah merambah pada semua profesi, termasuk PNS dan pejabat. Jadi, saya kembali mengingatkan agar kita harus mewaspadai pengaruh narkoba sebab tidak menutup kemungkinan, ada orang disekitar kita yang menjadi pengguna atau bahkan pengedar narkoba,"katanya.

"Saya tegaskan lagi, siapapun yang terlibat narkoba akan ditindak dan Pemkot Samarinda tetap berkomitmen untuk tidak main-main dengan PNS yang terlibat narkoba," ujar Syaharie Jaang.

Selain masalah narkoba, Syaharie Jaang yang juga selaku Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Samarinda itu mengingatkan para pejabat yang baru dilantik agar dapat menjadi teladan baik bagi stafnya, keluarga maupun masyarakat.

"Jabatan merupakan sebuah tanggung jawab, bukan hanya tanggung jawab pengabdian tetapi secara moril harus menjadi teladan dan dapat ditiru masyarakat. Bukan malah sebaiknya, pejabat jadi bahan cemohan masyarakat. Apalagi jika terlibat kasus narkoba dan korupsi. Jadi, semakin tinggi jabatan seseorang kian berat pula tanggung jawab moril kepada masyarakat yang harus diemban," imbuhnya.

"Bahkan, kasus sekecil apapun, perbuatan pejabat itu akan menjadi perhatian masyarakat. Contohnya, jika ada pejabat yang suka membuang sampah sembarangan, maka cepat atau lambat akan ditiru stafnya. Begitupula jika pejabatnya bersih, mau tidak mau anak buahnya juga harus bersih," ungkap Wakil Walikota Samarinda.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009