Semarang (ANTARA News) - Pembentukan Poros Indonesia Raya yang ditawarkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menunjukkan keseriusan partai berlambang Kepala Burung Garuda ini untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. "Pembentukan Poros Indonesia Raya menunjukkan bahwa Gerindra serius mengusung Prabowo sebagai capres dan siap berkoalisi dengan partai lain," kata pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Fitriyah di Semarang, Jumat. Fitriyah menjelaskan, pengusungan Prabowo sebagai capres tampaknya sudah dirancang dengan baik dari mulai membuat iklan dan diikuti dengan intensitas serta kemasan yang ditawarkannya dapat memikat hati masyarakat. Sebelumnya, lanjut Fitriyah, Prabowo muncul sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), kemudian muncul iklan Gerindra, Gerindra muncul dengan Prabowo Subianto, Prabowo diumumkan sebagai capres Gerindra, dan saat hari ulang tahunnya Gerindra melemparkan Poros Indonesia Raya. Jumat (6/2) Gerindra yang dibentuk 6 Februari 2008 memperingati ulang tahunnya yang pertama. Poros Indonesia Raya dibentuk untuk menghindari dominasi kekuatan politik yang hanya terfokus pada dua blok, yaitu Blok M (Megawati Soekarnoputri) dan Blok S (Susilo Bambang Yudhoyono). Poros Indonesia Raya itu juga dimaksudkan sebagai haluan baru menggalang kekuatan politik untuk menggolkan pemimpin baru. Fitriyah mengatakan, pembentukan Poros Indonesia Raya berbeda dengan poros tengah yang diwacanakan untuk menggabungkan partai Islam dalam rangka Pilpres 2009. Bedanya poros tengah belum memunculkan tokoh yang akan diusung, sementara Poros Indonesia Raya sudah ada satu nama yakni Prabowo Subianto. Sebagai partai baru, Gerindra menunjukkan keseriusannya untuk mengusung capres sendiri. Oleh karena itu, untuk menggolkannya maka Gerindra membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk meraih 20 persen suara syarat mencalonkan capres dalam Pemilu 2009. "Dengan Poros Indonesia Raya tersebut, menunjukkan bahwa Gerindra siap berkoalisi dengan partai lain," katanya. Fitriyah menambahkan, pemunculan Poros Indonesia Raya dan pengusungan Prabowo sebagai capres sangat tepat dilakukan jauh hari sebelum Pilpres 2009, karena hal itu bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Gerindra. "Pengusungan Prabowo jauh hari penting untuk pengetahuan pemilih, karena pemilih terkadang jauh hari sebelum pemungutan suara telah menentukan pilihannya," demikian Fitriyah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009