"Peresmian yang digelar hari ini merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi syariah melalui pesantren," kata Achris, usai acara peresmian.Mataram (ANTARA) - Empat pondok pesantren (ponpes) ternama di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sepakat membentuk Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren sebagai wadah pemberdayaan ekonomi umat.
Pembentukan Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achris Sarwani, dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Gontory, Kabupaten Lombok Timur, Rabu.
Baca juga: Lima pesantren Jabar cetak transaksi bisnis World Halal Summit 2019
Empat pondok pesantren yang sepakat membentuk Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren, yakni Ponpes Al-Kautsar Al-Gontory, Ponpes Darunnahdlatain Pancor, Ponpes Nurul Haramain, dan Ponpes Nurul Bayan.
"Peresmian yang digelar hari ini merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi syariah melalui pesantren," kata Achris, usai acara peresmian.
Menurut dia, Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren merupakan suatu wadah awal untuk mendorong integrasi bisnis antarpesantren di wilayah Lombok dan sekitarnya.
"Dengan adanya forum tersebut diharapkan dapat membentuk pasar bersama melalui pemanfaatan potensi antarpesantren, terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri dan peningkatan perdagangan antarpesantren," ujarnya.
Ia menambahkan dengan potensi yang dimilikinya, pesantren tidak hanya bisa menjadi pusat dakwah dan sarana belajar agama, tapi juga sarana pemberdayaan ekonomi karena potensinya sangat besar.
Baca juga: Pesantren di Indonesia akan memiliki usaha induk bisnis
Melalui pesantren juga bisa dibentuk unit-unit usaha syariah yang menggerakkan ekonomi pesantren.
Apabila pesantren bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, kata dia, maka akan dapat menjadi agregator bagi kegiatan ekonomi masyarakat sekitar pesantren terlebih dengan dukungan jaringan ekonomi pesantren yang sudah dibentuk.
"Pesantren yang ekonominya berdaya serta mampu memberdayakan masyarakat sangat sesuai dengan tuntunan agama, agar kita bisa menjadi manusia yang paling bermanfaat," ujarnya pula.
Pewarta: Awaludin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020