Jakarta (ANTARA News) - Niat Pemprov DKI mengerjakan proyek Mass Rapid Transit (MRT) secara profesional dibuktikan dengan mengundang konglomerat perusahaan transportasi Jepang yang ingin turut serta dan memintanya untuk mengikuti proses tender.

Singo Tsuda, pemilik perusahaan transportasi Jepang Marubeni Tokyo menemui Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Jumat, untuk mendiskusikan proyek transportasi massal itu dan Gubernur memintanya untuk ikut tender internasional yang kemungkinan baru akan dilakukan 14 bulan mendatang.

"Tadi saya jelaskan kalau mereka tertarik, silakan ikuti semua persyaratan tender sesuai syarat tender internasional," ujar Fauzi Bowo seusai pertemuan.

Marubeni Tokyo merupakan perusahaan bertaraf internasional yang telah berpengalaman membangun MRT di beberapa negara seperti Caracas di Venezuela, Manila di Filipina dan Taiwan.

Gubernur menyebut proses tender tidak hanya ditawarkan untuk Marubeni Tokyo saja tapi juga bagi semua pihak atau perusahaan nasional dan internasional yang punya kualifikasi teknis dan manajerial baik untuk membangun konstruksi bawah tanah atau konstruksi angkutan umum massal seperti MRT.

Saat ini, Foke menyebut setidaknya ada 10 perusahaan besar yang mempunyai kualifikasi untuk membangun proyek MRT Jakarta.

"Yang jelas sepuluh perusahaan besar yang saya asumsikan punya kualifikasi untuk itu pasti akan diundang untuk tender," katanya.

Perusahaan-perusahaan itu disebutnya diundang untuk mengikuti proses tender yang dilakukan dengan standar internasional untuk kualifikasi teknis dan manajerial untuk membangun konstruksi bawah tanah pada konstruksi angkutan umum masal seperti MRT itu.

Saat ini, proyek MRT disebutnya sedang berada diproses desain dan diharapkan dapat dipercepat sehingga dapat memulai tender. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009