"Saya berharap Kemenkes menggencarkan program jambanisasi, sehingga tidak ada lagi masyarakat buang air besar di sungai yang memicu peningkatan diare," kata Ma'ruf Amin, saat berdialog dengan tenaga medis desa, kader PKK dalam penanganan stunting, di

Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin meminta Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan Program Jambanisasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung guna mengubah perilaku buang air besar (BAB) sembarangan masyarakat di daerah ini.

"Saya berharap Kemenkes menggencarkan program jambanisasi, sehingga tidak ada lagi masyarakat buang air besar di sungai yang memicu peningkatan diare," kata Ma'ruf Amin, saat berdialog dengan tenaga medis desa, kader PKK dalam penanganan stunting, di Pangkalpinang, Rabu.

Pernyataan optimalisasi program jambanisasi tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin saat mendengarkan langsung keluhan tenaga medis desa di Provinsi Kepulauan Babel kesulitan menekan kasus diare masyarakat desa tinggi, karena BAB sembarangan.

"Buang air besar sembarangan ini menyebabkan diare, mengurangi daya tahan tubuh, sehingga dapat meningkatkan stunting," kata Ma'ruf Amin.
Baca juga: Temanggung deklarasikan terbebas dari perilaku BAB sembarangan

Karena itu, pemerintah akan lebih menggencarkan program jambanisasi ini untuk membebaskan masyarakat dari berbagai penyakit.

"Saya meminta pemerintah daerah, kader-kader PKK, tenaga medis desa untuk mensosialisasikan program jambanisasi ini, sehingga masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan," ujarnya.

Bidan Desa Provinsi Kepulauan Babel Diana Mentari saat berdialog dengan Wapres Ma'ruf Amin mengatakan kasus diare di daerah pedesaan masih tinggi, karena sebagian besar masyarakat hanya memanfaatkan sungai untuk buang air besar, mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.

"Perilaku buang air besar di sungai ini dilakukan masyarakat secara turun temurun, sehingga kebiasaan ini sulit diubah," katanya pula.
Baca juga: TNI-Yayasan Terang berikan bantuan jamban untuk warga perbatasan

Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020