Jakarta (ANTARA News) - Pemberian gelar doktor honoris causa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada Presiden Susilo Yudhoyono ditunda atas permintaan pribadi presiden yang semula diberikan pada 2 Maret 2009 bersamaan dengan dies natalis perguruan tinggi itu.
"Atas keinginan dan kearifan Presiden, pemberian gelar honoris causa kepada beliau ditunda setelah Pemilu selesai, baik pemilu legislatif ataupun pemilu Presiden. Setelah semua selesai baru hal itu dibicarakan," kata Rektor ITB Djoko Santoso usai menemui Presiden di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.
Menurutnya, penundaan itu dimintakan Presiden karena mempertimbangkan berbagai aspek baik persoalan luar kampus maupun masalah dalam kampus ITB sendiri.
Djoko menjelaskan, alasan ITB memberikan doktor kehormatan karena Yudhoyono memberi kontribusi sangat besar dalam memajukan masyarakat selama memerintah Indonesia.
"ITB saat ini maju karena didukung keadaan negara yang dipimpin Presiden Yudhoyono. Itu yang menjadi landasan kita memberikan gelar itu, sebab tanpa itu sulit menciptakan masyarakat industri dan teknologi," katanya.
Dijelaskannya, yang dilakukan Presiden Yudhoyono selama mempimpin negara ini bagaikan sosok yang suka bekerja keras, tekun, jujur, cermat dan tidak suka korupsi sehingga masyarakat bisa berkembang.
Mensesneg Hatta Rajasa yang juga Ketua Alumni ITB menambahkan, pemberian gelar doktor kehormatan karena ITB menilai presiden berhasil mendorong terciptanya masyarakat industri. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Ingat, ITB dikenal sangat selektif dalam menganugerahi HC. Sejak ITB berdiri, hanya empat orang yang dianugerahi doktor HC, yaitu mantan Presiden Soekarno, tokoh asal Vietnam Ho Chi Minh, mantan Dirjen Pertambangan Umum Sutaryo Sigit, dan mantan Menteri Perindustrian Hartarto.
singkatnya, tidak pantas dapat gelar doktor honoris causa.