Medan (ANTARA News) - Massa yang mengatasnamakan diri Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sumatera Utara mendesak pembubaran panitia pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap).

Desakan itu mereka sampaikan dalam aksi unjuk rasa damai di halaman gedung DPRD Sumut di Medan, Jumat.

Koordinator aksi, Agus Budianto dalam orasinya menuntut ketegasan pemerintah daerah dan juga DPRD sumut untuk tidak lagi "memberi hati" dengan membubarkan panitia pembentukan Protap.

Massa pendukung Protap, Selasa (3/2) mendatangi gedung DPRD Sumut dan menuntut dewan segera merekomendasikan pembentukan provinsi baru yang hendak dimekarkan dari Provinsi Sumut, yang kemudian mengakibatkan tewasnya Ketua DPRD sumut, Abdul Aziz Angkat.

Unjuk rasa para pendukung Protap itu kemudian berubah menjadi aksi anarkis. Massa yang juga membawa sebuah peti mati kemudian memaksa masuk ke ruang rapat paripurna DPRD Sumut, padahal di ruangan itu tengah berlangsung rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat.

Aziz Angkat pun kemudian diamankan sejumlah petugas, namun massa terus mengejarnya bahkan sampai ke ruang Fraksi Partai Golkar. Ketua DPRD sumut itu sempat ditarik-tarik dan bahkan dipukuli massa.

Tidak tahan dengan perlakuan brutal itu, Aziz Angkat pun terkapar di lantai dan kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Menurut LPI dan FUIB, aksi anarkis yang dilakukan para pendukung Protap itu tidak bisa ditolerir. Mereka bahkan menyebut aksi anarkis itu sebagai aksi terorisme.

"Karenanya aparat keamanan harus menindak tegas para pelaku dan juga aktor intelektual aksi anarkis itu, apalagi aksi tersebut kemudian mengakibatkan tewasnya Ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat," ujar Agus Budianto.

Mereka juga menyerukan kepada para wakil rakyat untuk menghentikan segala proses pembentukan Protap yang dinilai hanya memecah-belah masyarakat, sementara seluruh lapisan masyarakat khususnya umat Islam diimbau agar menahan diri dari hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. "Tapi kita tetap harus waspada terhadap segala kemungkinan anarkisme para pendukung Protap," katanya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Ketua DPRD sumut, Hasbullah Hadi memastikan tidak akan ada lagi pembahasan Protap. DPRD Sumut, menurut dia, akan menghentikan segala kegiatan yang berhubungan dengan pembahasan pembentukan Protap.

Didampingi sejumlah anggota DPRD Sumut, diantaranya Azwir Syofyan (PAN), Amas Muda Siregar (Golkar) dan Yulizar P Lubis (PPP) ia juga menyatakan mengutuk aksi anarkis para pendukung Protap yang telah mengakibatkan tewasnya Ketua DPRD Sumut. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009