Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 100.000 TKI di Malaysia dilakukan demi menyelamatkan pekerja Malaysia dan juga desakan dari para serikat pekerja Malaysia MUTC (Malaysian Trade Union Congress).

"Jumlah TKI yang akan di PHK di Malaysia bisa lebih dan bisa juga berkurang tergantung kondisinya. Para TKI di PHK memang demi menyelamatkan pekerja Malaysia, kami pun memahaminya," kata atase tenaga kerja KBRI Kuala Lumpur, Teguh H Cahyono, Jumat.

Dijelaskan oleh Teguh, akibat kelesuan ekonomi global, banyak perusahaan manufaktur mengurangi biaya operasi dengan mengurangi tenaga kerjanya. "Pemerintah Malaysia dan serikat pekerja Malaysia mendesak perusahaan agar mereka mengurangi pekerja asingnya lebih dahulu. Jika ada pengurangan pekerja, jangan pekerja Malaysia tapi pekerja asing lebih dulu dikurangi," kata Teguh.

"Kami sangat memahami langkah itu. Jika kondisi yang sama di Indonesia maka pemerintah dan serikat pekerja kita akan melakukan hal yang sama. Melindungi dan memprioritaskan pekerja dan warganya lebih dahulu," katanya.

Tapi pemerintah Malaysia sudah menegaskan jika ada pengurangan pekerja asing maka pekerja Indonesia adalah pekerja asing yang terakhir yang akan dikeluarkan, tambah dia.

Teguh juga menjelaskan, pemerintah Malaysia tidak akan mengijinkan perusahaan nasionalnya atau asing memperpanjang kontrak pekerja asing demi menampung pekerja dan warga Malaysia yang kena PHK, baik di PHK di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Sebagaimana kita ketahui, banyak pabrik dan perusahaan yang bangkrut di Singapura dan pekerjanya banyak warga Malaysia. Para pekerja asing di Malaysia yang kontrak kerjanya habis tidak akan diperpanjang lagi terus dipulangkan kemudian diganti pekerja Malaysia. Oleh sebab itu, jumlah TKI yang akan di PHK bisa mencapai hingga 100.000 orang," ujar atase tenaga kerja KBRI KL itu.

"Walaupun para majikan dan perusahaan lebih suka dengan pekerja asing dan Indonesia karena lebih rajin dan loyal tapi mereka akan mematuhi keinginan pemerintah Malaysia melindungi warga dan pekerjanya. Kami memahami langkah itu," katanya.

Berikut ini data TKI di sejumlah perusahaan

  1. Shin Etsu -- 1.600 TKI Sudah terjadi PHK 500 orang
  2. Western Digital -- 3.300 TKI Belum ada PHK atau pengurangan pekerja hanya penurunan jam kerja
  3. Water Tec -- 100 TKI Tidak ada penurunan produksi dan tidak ada PHK
  4. Perak Textille -- 60 TKI Tidak terjadi penurunan produksi dan PHK
  5. Panasonic Electronic -- 500 TKI, ada penurunan produksi, TKI dipulangkan jika kontrak kerja habis
  6. Canon Opto -- 1.200 TKI, penurunan produksi, penambahan TKI ditunda
  7. C-Pak Cergas -- 300 TKI, penurunan produksi, lembur ditiadakan
  8. Epson Toyocom -- 1.343 TKI, penurunan produksi, tak ada PHK, 214 TKI habis kontrak dipulangkan
  9. Lion Steel -- 50 TKI, tak ada permintaan, 50 TKI akan dipulangkan bertahap
  10. JR Joint -- 700 TKI habis kontrak akan dipulangkan, terutama pekerja Sony
  11. Yamaco Precesion -- 50 TKI Sudah PHK, tapi perusahaan outsourcing pindahkan TKI ke pabrik lainnya
  12. Sensata -- 120 TKI, produksi merosot tajam, semua TKI di PHK
  13. Onkyo -- 300 TKI, produksi turun, 200 TKI akan di PHK
(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009