Ada perkiraan bahwa sedikitnya ketersediaan dan harga yang bergerak naik di Medan karena tindakan pedagang.

Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan, stok bawang putih di Sumut aman dan kenaikan harga di pasar merupakan dampak tindakan pedagang yang memanfaatkan berbagai isu termasuk COVID-19.

‌"TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah ) Sumut termasuk Satgas Pangan sudah melakukan sidak ke sejumlah gudang importir di Sumut," ujar Sekda Provinsi Sumut, Hj R Sabrina di Medan, Rabu.

Hasil sidak, katanya, ketersediaan bawang putih di Sumut aman untuk beberapa bulan ke depan.Harga jual dari importir/distributor juga tidak mengalami kenaikan.

"Ada perkiraan bahwa sedikitnya ketersediaan dan harga yang bergerak naik di Medan karena tindakan pedagang," katanya.

Baca juga: KPPU harapkan tidak ada diskriminasi pemberian RIPH bawang putih

Oleh karena itu, ujar Sabrina, pihak terkait sudah diminta untuk mengawasi ketat dan memberikan sanksi kepada pedagang nakal.

Pernyataan dari kepolisian, ujar Sabrina, saat ini, pengawasan semakin diperketat.

Namun hingga pekan ini, belum ada importir, distributor maupun pedagang yang ditemukan melakukan penimbunan bawang putih.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zonny Waldi menyebutkan, harga bawang putih di.pasar Medan memang naik atau berkisar Rp35.000 - Rp42.000 per kg.

Baca juga: Legislator: Pemberian izin impor bawang putih harus sesuai tata kelola

Kenaikan harga diduga dilakukan pedagang dengan memanfaatkan isu COVID-19 yang melanda negara pemasok komoditas itu yakni Republik Rakyat Tiongkok.

"Disperindag terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga bawang putih di pasar Medan untuk bisa cepat melakukan tindakan pengamanan terhadap komoditas tersebut," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020