Seoul, (ANTARA News) - Korea Utara diduga menembakkan rudal-rudal jarak pendek hingga melintasi perbatasan laut yang masih disengketakan dengan Korea Selatan, ungkap media Korsel, Jum'at.
Para pejabat Seoul meyakini hal tersebut sebagai provokasi negara komunis tersebut, tulis suratkabar Chosun Ilbo dan kantor berita Yonhap.
Korea Utara pekan lalu mengumumkan telah membatalkan semua perjanjian perdamaian dengan Korea Selatan, termasuk satu perjanjian mengenai garis batas Laut Kuning.
Media resmi telah berulangkali memperingatkan kemungkinan terjadinya pertempuran bersenjata.
Pyongyang baru-baru ini juga menyiapkan peluncuran uji-coba rudal jarak jauh, kata para pejabat AS dan Korea Selatan pada pekan ini.
"Pyongyang mungkin menggunakan logika bahwa pamflet-pamflet dari Korea Selatan sama saja dengan penembakan rudal-rudal Korea Utara ke Korea Selatan," kata Chosun mengutip seorang pejabat yang tak diketahui jatidirinya.
Para aktivis Korsel secara berkala menggunakan balon-balon untuk menyebarkan pamflet-pamflet ke seluruh perbatasan, dan hal itu dikecam keras oleh rezim Korea Utara.
Chosun mengutip seorang petugas intelijen yang tak diketahui namanya, mengatakan bahwa Korea Utara tidak mungkin melakukan provokasi pertempuran angkatan laut, karena angkatan laut Korea Selatan lebih baik persenjataannya.
Yonhap mengatakan, persiapan-persiapan untuk peluncuran rudal jarak jauh itu tampak jelas di kamera-kamera TV setelit, yang ditujukan untuk mengalihkan perhatian atas peluncuran-peluncuran yang direncanakan melintasi perbatasan laut tersebut.
"Kami melakukan pemantauan secara intensif di pantai barat, karena kami percaya bahwa tempat Korea Utara akan menembakkan rudal-rudal jarak pendeknya adalah langkah yang mengejutkan," kata seorang pejabat pertahanan kepada kantor berita itu dengan syarat tak disebutkan jatidirinya. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
salut2..... buat korut