Selain skors tersebut, sang juara bertahan Liga Inggris itu juga didenda 30 juta euro akibat "pelanggaran-pelanggaran serius" terhadap peraturan-peraturan finansial UEFA.
Baca juga: Setelah dihukum UEFA, Manchester City juga diselidiki Liga Inggris
Ketua eksekutif City Ferran Soriano telah membantah tudingan-tudingan tersebut.
CAS mengatakan pihaknya belum dapat menginformasikan kapan masalah itu akan diselesaikan.
Prosedur arbitrase CAS meliputi penyerahan dokumen-dokumen dan "argumen" hukum antara pihak-pihak yang berseteru kepada juri, sedangkan panel arbitrator bersidang untuk mendengarkan banding.
Baca juga: Langgar FFP, Manchester City dilarang tampil di Eropa dua musim
Kamar juri independen Badan Kendali Finansial Klub (Club Financial Control Body) mengatakan pihaknya mendapati City melanggar peraturan dengan memanipulasi besaran penerimaan sponsor serta impasnya laporan keuangan pada tahun yang disebutkan.
CFCB juga mengatakan bahwa City menolak bekerja sama selama masa penyidikan.
Baca juga: Guardiola masih yakin musim depan Man City main di Liga Champions
Saat itu City menyatakan mereka "kecewa namun tidak terkejut" oleh keputusan "yang menghakimi" dan akan melakukan banding.
UEFA meluncurkan investigasi setelah surat kabar Jerman Der Spiegel mempublikasikan bocoran dokumen-dokumen pada November 2018, yang menggelembungkan nilai sponsor, sehingga menipu UEFA.
Baca juga: Man City sebut hukuman UEFA berdasar tuduhan keliru dan alasan politis
Laporan-laporan itu menuding bahwa City sengaja menipu UEFA, sehingga mereka dapat memenuhi peraturan Financial Fair Play (FFP).
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020