Long Beach, California (ANTARA News) - Albert Einstein melihat-lihat, melakukan kontak mata dan tersenyum.
Tentu saja ilmuwan kondang itu telah wafat 50 tahun silam, namun ia berinkarnasi pada pekan ini dalam bentuk apa yang disebut robot empatik.
Robot ini berkemampuan yang melebihi otomasi, yakni mampu berinteraksi dengan orang dengan menggunakan berbagai nuansa emosi.
Robot dengan kepala dan bahu dan gerak mata yang tajam mirip Einstein serta kumisnya yang khas itu mempesona 1.500 peserta pada konferensi Disain, Hiburan dan Teknologi yang digelar untuk mendorong kreativitas di kalangan pengusaha, ilmuwan dan perancang.
Ia seperti manusia biasa. Ya matanya dan juga senyumnya atau mengerutkan dahi seperti layaknya orang berpikir. Bahkan hampir mendekati, seperti sesungguhnya.
"Ini mesin empati," kata pakar robot David Hanson kepada para hadirin, seperti dilaporkan Reuters.
"Ini robot yang mampu memahami perasaan dan mimik muka orang."
Software robot tersebut melacak 13 parameter, segala sesuatu dari kedipan mata hingga mengangkat alis atau mengerutkan hidung.
"Salah satu tujuan kami ialah membuat komputer yang dapat mengatakan dengan sesungguhnya betapa tulusnya senyum seseorang." (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009