Novi pemilik toko di kawasan tersebut kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, mengatakan pendapatan toko hanya bisa menutupi biaya operasional tanpa menyisakan laba akibat penurunan omzet sekitar 50-70 persen.
"Keluarga saya selaku pemilik toko positif ingin menjual toko ini secepatnya," kata Wanita 23 tahun itu.
Menurut dia, biasanya omzet per bulan mencapai Rp60juta -Rp70 juta sebelum krisis, namun kali ini hanya sekitar Rp15juta -Rp20 juta.
Pemilik Toko Suara Kencana yang didirikan sejak 30 tahun yang lalu ini memperkerjakan empat orang karyawan dan belum pernah memberhentikan satu pun hingga saat ini.
Penurunan penjualan dialami juga oleh Irgy`s Camera, salah satu toko yang menjual kamera dan aksesoris di kawasan E-mall Ratu Plaza, Jakarta Selatan.
Anita (21) penjaga toko kamera tersebut, memaparkan biasanya pihaknya dapat menjual sekitar 10 unit per hari, namun sejak 2008 hanya sekitar tiga hingga empat unit per hari.
"Mungkin pelanggan berkurang karena untuk merek-merek tertentu, harga naik hingga 30 persen."
Krisis dunia yang berdampak hingga ke Indonesia menghambat pergerakan transaksi di kedua pusat perdagangan elektrotik tersebut sehingga dampaknya para pemilik berpikir untuk menaikkan harga, mengurangi mengurangi biaya, atau keduanya. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009