Medan (ANTARA News) - Komisi III DPR membentuk tim investigasi tragedi maut di yang menewaskan Ketua DPRD Sumut, H Abdul Aziz Angkat dalam aksi unjukrasa anarkis yang dilakukan para pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap), Selasa,(3/2). Namun tim yang berjumlah 11 orang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Mayasyak Johan itu mengaku belum mempunyai laporan awal untuk menyelidiki tragedi maut di DPRD Sumut itu. "Kita kemari untuk melakukan investigasi dan kita tunggu perkembangannya nanti dari temuan kita di lapangan," kata Maiyasyak Johan, menjawab pers sesaat tiba di Bandara Polonia, Medan, Kamis. Terakait banyaknya pihak yang menilai kepolisian ?kecolongan? dalam mengamankan pejabat negara yang sedang bertugas sehingga menyebabkan meninggalnya H Abdul Aziz Angkat, politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu enggan memberikan penilaian. "Kita belum memantau kondisi di lapangan, jadi belum dapat dan terlalu cepat disimpulkan. Kan media saja yang paling cepat daripada kami," katanya sambil berlalu meninggalkan wartawan didampingi Kapolda Sumut, Irjen Pol Nanan Soekarna. Sebelumnya Partai Golkar menyatakan membentuk tim investigasi melalui Biro Hukum partai berlambang pohon beringin itu guna menyelidiki kematian Ketua DPR Sumut yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, H Abdul Aziz Angkat. Sementara itu bagian dari investigasi yang dilakukan Polda Sumut hingga Rabu, (4/2) sebanyak 18 orang tokoh dan pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) telah diperiksa dan tujuh diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. "Dari 18 saksi itu, tujuh diantaranya telah ditetapkan menjadi tersangka, ada penambahan satu tersangka," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Nanan Soekarna.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009