"Angkat beban, lebih aman. Kita bisa kontrol beratnya. Kalau capek angkat bisa berhenti (dulu). Saat saya capek saya tahu," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Deddy biasanya melakukan latihan ini di rumah atau di pusat kebugaran sebanyak lima hingga enam kali dalam seminggu.
Tak melulu angkat beban, dia juga mengaku rutin melakukan lari, tiga kali dalam seminggu untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Deddy akan melewatkan aktivitas ini jika kurang beristirahat dan saat kondisi tubuhnya lelah.
Baca juga: Beda puasa intermiten dan asupan rendah karbohidrat untuk diet
Baca juga: Tips turunkan berat badan untuk orang berusia 50 tahun ke atas
Selain angkat beban dan lari, dia juga membiasakan diri melakukan puasa setiap hari. Dalam sehari, dia hanya makan dalam durasi tiga jam.
"Enggak beda sama puasa di bulan Ramadhan. Sehari makan tiga jam. Misalnya saya makan jam 3, jam 7 (hingga besok hari) saya enggak makan," kata Deddy.
Pria yang belakangan menjalani profesi sebagai presenter di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia itu mengaku sudah menjalani rutinitas puasa sejak 10 tahun lalu.
Untuk makanan, Deddy mengkonsumsi berbagai jenis makanan tertentu, kecuali yang mengandung gula.
"Sudah lima hingga enam tahun (tidak makan gula). Ketika masuk gula, malah mulutnya enggak terima. Kalau awal-awal masih ingin. Sekarang saya sudah enggak bisa masuk gula," kata dia.
Baca juga: Tiga keuntungan latihan angkat beban, salah satunya bikin pede
Baca juga: Waktu tepat latihan beban saat berpuasa
Baca juga: Olahraga berlebih melemahkan tubuh
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020