"Kelihatannya memang di sini langganan banjir, jadi saya kira pemerintah kabupaten dan dinas-dinas terkait harus ada perencanaan yang lebih matang untuk antisipasi ke depannya agar tidak menjadi langganan," katanya ketika menyerahkan bantuan di daerah terdampak banjir di Desa Tasikrejo dan Kaliprau, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu.
Menteri Sosial menyerahkan bantuan senilai Rp320.492.330 dalam bentuk makanan siap saji dan peralatan seperti kasur, selimut, dan tenda gulung untuk mendukung penanganan dampak banjir di Kabupaten Pemalang.
Selain itu, Kementerian Sosial juga mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasikan dapur umum lapangan guna menyediakan 9.500 nasi bungkus setiap hari bagi korban banjir.
"Intinya kami ikut bertanggung jawab menanggung beban saudara-saudara kita korban yang terdampak banjir," kata Juliari.
Hujan deras pada Senin (24/2) membuat 12 desa di Kabupaten Pemalang kebanjiran. Sebanyak 1.200 keluarga atau sekitar 23.714 warga terdampak banjir di wilayah itu.
Warga Desa Tegalrejo, Budiyanto, mengatakan hujan tanpa henti membuat air sungai meluap dan membanjiri permukiman.
"Hari Senin kemarin airnya tinggi 20 senti sampai 80 senti tapi ada juga yang sampai satu meter, itu yang agak dalam rumahnya," kata Budiyanto, yang antusias melihat Menteri Sosial mengunjungi rumah-rumah warga.
Sebagaimana korban banjir di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, kebanyakan warga yang terdampak banjir di Kabupaten Pemalang tidak mengungsi ke posko pengungsian tapi ke rumah kerabat yang tidak kebanjiran.
Baca juga:
Menteri Sosial hibur anak-anak korban banjir di Pekalongan
Kabupaten Batang dan Pekalongan dikepung banjir
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020