Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah menilai Karen Agustiawan merupakan figur yang tepat menjadi pemimpin PT Pertamina menggantikan posisi Dirut Pertamina Ari H. Soemarno.
"Karen berpengalaman sebagai Direktur Hulu, dan memilik kemampuan di bidang teknis permiyakan dan gas,"kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, penunjukan Karen telah melalui hasil penetapan dari Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wakil Wapres Jusuf Kalla, dan anggota yang terdiri atas Menneg BUMN Sofyan Djalil, Menkeu Sri Mulyani, Menneg ESDM Purnomo Yusgiantoro.
"Pelantikan akan dilakukan pada siang ini pukul 15.00 WIB," ujar Sofyan.
Sebelum menjabat Direktur Hulu juga sempat sebagai staf ahli Direktur Utama Bidang Hulu Pertamina.
Karen, wanita kelahiran 19 Oktober 1958 ini juga pernah berkarir sebagai Commercial Manager for Consulting and Project Management, Haliburton Indonesia.
Selain itu pemerintah juga menetapkan Omar S. Anwar sebagai Wakil Dirut Pertamina menggantikan Iin Arifin Takhyan.
Omar S Anwar sebelumnya merupakan dirut PT Rio Tinto, sebelumnya juga pernah menjabat direksi Bank Mandiri.
Menurut Sofyan, pasangan kedua direksi tersebut merupakan kombinasi antara kemampuan teknis dan kemampuan bisnis.
Terkait posisi direktur hulu yang ditinggalkan Karen, Sofyan menjelaskan, masih akan dijabat Karen sendiri sebagai pelaksana tetap (Plt).
Selain menetapkan dirut dan wakil dirut, TPA juga mengangkat tiga komisaris baru yaitu Gita Wirjayawan yang merupakan pendiri Ancora Capital dan mantan Presiden Direktur JP Morgan Indonesia.
Humayun Bosha bekas Dirut PT Caltex Indonesia, dan Sonny Sumarsono yang pernah menjabat direktur Pertamina.
"Tidak ada komisaris yang diganti, tetapi dilakukan penambahn tiga orang karena bisnis Pertamina sangat besar," katanya.
Terkait dengan susunan direksi dan komisaris baru tersebut, Sofyan mengklaim tidak ada titipan dari orang-orang atau partai politik tertentu.
"Sekarang kita masukkan orang-orang dari dalam pertamina, ditambah dengan orang yang mengerti di bidang hulu (Humayun Bosha bekas Dirut PT Caltex Indonesia) dan Gita ahli keuangan, serta Sony bekas direksi Pertamina," ujarnya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009