SMK menjadi ujung tombak dalam pengembangan pertanian
Bogor (ANTARA) - Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop) telah memberikan kontribusi untuk pengembangan pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Indonesia.
"Hasil penelitian dari SEAMEO Biotrop, tidak hanya menjadi literatur di pendidikan tinggi, tapi penelitian terapan Biotrop dapat diaplikasikan secara sederhana oleh siswa SMK dan masyarakat umum," kata Direktur SEAMEO Biotrop, Irdika Mansur, dalam sambutannya pada acara ulang tahun ke-52 SEAMEO Biotrop di Gedung Bundar SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Rabu.
Menurut Irdika, Indonesia yang memiliki potensi agraris sangat besar, sehingga bidang pertanian menjadi salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan di Indonesia.
Baca juga: Seameo-Biotrop Berikan Pelatihan Kewirausahaan
Baca juga: Banyak usaha pertanian yang perlu dikembangkan
"Karena itu, Biotrop memberikan perhatian lebih kepada pengembangan pertanian di Indonesia, yang seharusnya tidak hanya bergantung pada petani konvensional," katanya.
Karena itu, kata dia, SEAMEO Biotrop melakukan berbagai penelitian yang mengangkat tema pertanian lahan sempit. "SMK menjadi ujung tombak dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Edukasi pertanian lahan sempit diberikan kepada siswa dan guru SMK," katanya.
Irdika menjelaskan, SEAMEO Biotrop telah membina lebih dari 100 SMK di seluruh Indonesia untuk mendukung program SMK dan ketahanan pangan, bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan SMK Kemendikbud.
Bahkan, Sekretaris Jenderal Kemendikbud saat itu, Didik Suhardi, menurut Irdika, mendorong agar SEAMEO mengembangkan program buah tanpa musim di sekolah.
Baca juga: Polbangtan-MSM Belanda berikan penguatan kemampuan guru SMK di NTT
Baca juga: Indonesia-Belanda kembangkan SMK pertanian
Irdika menambahkan, sejak 2018, SEAMEO Biotrop telah melatih dan membangun kebun buah di 36 SMK Pertanian, mulai dari Aceh sampai Papua, melalui smart be program.
Sementara itu, Rektor IPB University, Arif Satria, yang mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, pada era teknologi 4.0 saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan bertumpu pada big data. "SEAMEO biotrop berperan aktif dalam memperkaya materi pembelajaran untuk para siswa," katanya.
Menurut Arif Satria, SEAMEO Biotrop memperkaya dan menginspirasi teknologi school garden, hidroponik, aquaponik, smart-be, teaching factory, serta keahlian berwirausaha.
"Kiprah SEAMEO Biotrop sangat nyata di Kota Bogor, hingga Asia SEAMEO Biotrop sangat kuat dalam hal inovasi, integritas, dan kreativitas, sehingga menjadi lembaga penelitian legitimate," katanya.
Baca juga: Pakar: Gunung Kidul perlu memiliki SMK pertanian
Baca juga: Pemprov Sulbar Akan Bangun SMK Pertanian Kakao
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020