Washington (ANTARA News/AFP) - Senat AS Rabu malam menolak paket stimulus ekonomi besar-besaran bertajuk "Beli Amerika" yang telah membangkitkan amarah sekutu-sekutu AS dan memicu munculnya perang dagang di masa depan.
Para anggota legislatigf ini mendukung amandemen Senator Partai Republik John McCain dengan suara 65 berbanding 31 yang akan membatalkan pembatasan perdagangan yang kontroversial tentang bagaimana paket stimulus bernilai 900 miliar dolar AS dibelanjakan.
"Begitu kita menerapkan persyaratan (perdagangan) seperti itu, maka hanya soal waktu kita akan menghadapi rangkaian proteksionisme serupa dari negara-negara lain, dari 'Beli Eropa' sampai 'Beli Jepang' dan banyak lagi," kata McCain sebelum pemungutan suara dilakukan.
McCain mengingatkan bahwa persyaratan proteksionis itu akan mempermalukan Presiden Barack Obama selama kunjungan keluar negeri pertamanya pada 19 Februari ke Kanada, mitra dagang terbesar AS.
Obama yang dikritik tajam karena mengusulkan pembatasan perdagangan dan para pembantunya dari Partai Demokrat secara pribadi mengatakan, peluang terbaik untuk mengurungkan paket stimulus adalah manakala Senat dan para pemimpin DPR mengadakan pembicaraan untuk merekonsiliasi paket stimulus usulan rival politik Obama.
Pendukung utama paket stimulus usulan Obama, kebanyakan Demokrat dari negara bagian yang terpukul krisis global, mengatakan paket stimulus itu akan menjamin dolar AS tak lagi menjadi mata uang utama dunia.
Namun McCain mengingatkan kalimat --yang melarang belanja sebuah proyek kecuali semua besi, baja dan bahan-bahan manufaktur lain dibuat di Amerika Serikat-- melanggar kewajiban AS dalam pakta dagang internasional dan hanya akan menimbulkan perang dagang dan memperparah krisis global.
Senator Arizona yang dikalahkan Presiden Barack Obama November lalu dalam perebutan menuju Gedung Putih ini mengingatkan bahwa para anggota legislatif AS telah menerapkan tarif impor dalam masa-masa awal era ekonomi sulit tahun 1930an.
"Untuk menghadapi keadaan ini, pemerintah sebelumnya telah mendorong munculnya perang dagang internasional setelah negara-negara seluruh dunia yang hancur (ekonominya) menaikkan bea impor mereka dan membatasi perdagangan sehingga telah mengubah resesi hebat menjadi depresi terbesar dalam sejarah modern," kata McCain.
Dia menyatakan AS tidak bisa mengulangi kebijakan salah di masa lalu dan menilai AS tidak boleh berpangku tangan manakala sejumlah orang berusaha mengisolasi AS.
"Kebijakan itu tidak berhasil di tahun 1930an, dan itu tentu tidak akan berhasil di masa kini," kata McCain.
Uni Eropa dan Kanada menyerang keras slogan "Beli Amerika," seraya memperingatkan bahwa langkah itu akan memicu rangkaian global pembalasan pola perdagangan "darah dibalas darah" disamping menjadi contoh buruk bagi negara-negara yang sedang mengajukan paket stimulus ekonomi serupa.
Satu versi lebih ringkas dari slogan, yang terbukti populer di sejumlah negara bagian AS yang jatuh menderita akibat pelemahan ekonomi AS, telah dimasukkan dalam sebuah stimulus ekonomi versi DPR yang setujui minggu lalu. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009