Bandung (ANTARA) - Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polrestabes Bandung menggerebek sebuah kamar kontrakan yang memproduksi tembakau sintetis atau tembakau gorila di Jalan Lapangan Tembak, Kota Bandung, Rabu.
Kasatnarkoba Polrestabes Bandung, AKBP Irfan Nurmansyah mengatakan ada tiga orang yang diamankan dari penggerebekan tersebut. Ketiganya merupakan pemuda berinisial AS, A, dan L.
"Dari penggerebekan ini, kita berhasil amankan 2 kilogram tembakau beserta alat-alat produksi pembuat tembakau gorila," kata Irfan di lokasi penggerebekan.
Menurut Irfan, mereka memproduksi tembakau gorila itu untuk dijual secara daring. Sedangkan alat produksinya, menurut Irfan, didapat oleh para pelaku dari daerah Surabaya.
"Mereka ini menjualnya secara online, dijualnya ke seluruh Indonesia," kata Irfan.
Irfan mengatakan, penyelidikan kamar produksi tembakau gorila itu bermula sejak adanya informasi dari masyarakat. Sebagai tindak lanjut, kata dia, pihak kepolisian lalu menggerebek kamar kontrakan tersebut.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan kamar produksi tembakau gorila itu sudah beroperasi sejak satu tahun lalu.
Sedangkan untuk pengirimannya, kata Ulung, mereka menggunakan modus kamuflase paket dengan ditutupi makanan ringan.
"Jadi dalam paketnya itu, mereka menutupi dengan makanan kecil. Hal itu dilakukan untuk mengelabui petugas pengiriman paket," kata Ulung.
Menurut pengelola kamar kontrakan, Eko (40), para pelaku diketahui telah menyewa kamar kontrakan itu sejak tahun 2016 silam. Salah seorang pelaku yang berinisial L, menurut Eko, telah tinggal di sana sejak duduk di bangku kuliah.
"Sekitar dua pekan lalu, dia kemudian menyewa satu kamar lagi, katanya untuk packing barang-barang, dia sebelumnya mengaku kalau itu buat tempat penyimpanan parfum, karena saya pernah terima kiriman paketnya itu alkohol," kata Eko.
Baca juga: Peredaran tembakau gorila Jakarta-Surabaya dikendalikan narapidana
Baca juga: Polisi buru satu DPO kasus tembakau gorila jaringan Jakarta-Surabaya
Baca juga: Polisi bongkar jaringan pengedar ganja sintetis Surabaya-Jakarta
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020