"Sebagai bagian dari upaya pemangkasa ongkos produksi, kami mempertimbangkan kembali penggunaan pesawat khusus perusahaan termasuk penjualan tiga pesawat yang kami miliki dan helikopter (milik) Merrill Lynch," kata juru bicara Bank of America, Scott Silvestri, melalui email kepada AFP.
Silvestri tak mengungkapkan berapa pesawat yang dimiliki bank yang mendapat suntikan dana rakyat sebanyak 45 miliar dolar AS (Rp495 triliun) dari pemerintah AS untuk bertahan hidup itu.
Menurut jariangan berita bisnis CNBC, Bank of Amerika memiliki armada pesawat terbang terbesar di Wall Street dengan delapan pesawat yang masing-masing berharga antara 45 sampai 50 juta dolar AS dan menelan ongkos 10 ribu dolar AS (Rp110 juta) setiap jam setiap kali tebang.
Kantor pusat bank itu berada di Charlotte, North Carolina, yang membutuhkan waktu terbang sekitat satu jam 40 menit dari Kota New York.
Rival bank itu, Citigroup, telah mengurungkan rencananya membeli sebuah pesawat baru akhir Januari lalu menyusul kabar rencana pembelian pesawat itu mengundang kemarahan rakyat AS.
Citi juga menerima also dana talangan sebesar 45 miliar dolar AS dari pemerintah untuk mempertahankan bisnisnya dari tekanan krisis keuangan global. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009